Jumat 28 Jun 2019 12:21 WIB

PLN Tambah Kapasitas 559 MW

Konsumsi listrik nasional tumbuh rata-rata 5 persen per tahun

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Petugas melakukan pemeliharaan jaringan listrik di Gardu Induk Gandul, Depok, Jawa Barat. ilustrasi
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas melakukan pemeliharaan jaringan listrik di Gardu Induk Gandul, Depok, Jawa Barat. ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tercatat hingga Mei 2019 ini menambah kapasitas pembangkit sebesar 559,98 megawatt (MW). Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama, Djoko Abumanan menjelaskan penambahan kapasitas pembangkit pada kuartal pertama ini meningkatkan keandalan pasokan listrik.

Djoko menjelaskan jika ditotal dari 2015 hingga Mei 2019 ini, PLN sudah menambah 10.657 MW pembangkit. Hal ini sesuai dengan pertumbuhan konsumsi listrik yang mencapai rata-rata 5 persen per tahun.

Baca Juga

"Kita sampai Mei ini menambah kapasitas pembangkit sebesar 559,98 MW," ujar Djoko, Jumat (28/6).

Djoko merinci pada 2017 PLN menambah kapasitas pembangkit sebesar 2.103 MW. Sedangkan pada 2018 menambah sebesar 2,128 MW. Tambahan pembangkit tersebut juga terdiri dari beberapa jenis pembangkit.

Djoko menjelaskan pada triwulan satu tahun ini, tambahan kapasitas dari pembangkit tersebut terdiri dari PLTD sebesar 216 MW dan PLTU sebesar 748 MW. Namun tak hanya PLTD dan PLTU saja, kata Djoko PLN juga menambah kapasitas dari sisi pembangkit EBT.

"Dari sektor EBT juga mengalami penambahan pada TW 1 ini. Ada PLTS, PLTA dan PLTBM dan PLTB," ujar Djoko.

Ia merinci untuk PLTS ada penambahan 17 MW, PLTA sebesar 9 MW dan PLTBM dan PLTB sebesar 62 MW. Djoko menjelaskan penambahan kapasitas EBT juga menjadi salah satu target bauran enregi PLN.

Hingga Maret 2019, kata Djoko tingkat bauran energi, khususnya di sektor BBm mengalami penurunan dari 5,98 persen pada 2018 menjadi 4,42 persen pada tahun ini. Sedangkan untuk PLTA naik dari 6,30 persen pada 2018 menjadi 7,51 persen pada Maret 2019 ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement