Senin 01 Jul 2019 14:59 WIB

Petani Daerah Pati Didorong Menggunakan Benih Bersertifikat

Perbenihan berbasis korporasi adalah pengembangan nawacita desa mandiri.

Red: EH Ismail
Panen padi di Pati Jawa Tengah.
Foto: Humas Kementan
Panen padi di Pati Jawa Tengah.

EKBIS.CO,  JAKARTA — Para petani di daerah Pati Jawa Tengah didorong menggunakan benih bersertifikat. Hal tersebut dimaksudkan agar mereka mendapatkan hasil panen yang lebih maksimal.

Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Takdir Mulyadi menjelaskan para petani di daerah tersebut ditargetkan untuk mendapatkan hasil panen yang lebih banyak dari biasanya. Karena itulah mereka menggunakan benih bersertifikat.

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun ini mulai melaksanakan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Berbasis Korporasi dengan fokus utama kegiatan produksi benih padi bersertifikat. Kegiatan korporasi dilaksanakan dari produksi sampai pemasaran, dan tahun ini mulai kita arahkan untuk perbenihan. 

“Dengan begitu kami harap petani akan mampu memenuhi kebutuhan benihnya sendiri. Kegiatan ini tidak hanya sebatas memberikan bantuan kepada kelompok tani saja namun tindak lanjutnya secara aktif terus didampingi oleh pemerintah dan memberikan peluang menjalin kemitraan dengan swasta,” ujar Takdir dalam keterangan tertulisnya pada Senin (1/7).

Perbenihan berbasis korporasi adalah pengembangan nawacita desa mandiri. Hal ini dicanangkan pemerintah. Dulu negeri ini sukses melaksanakan 1.000 desa mandiri benih, kini saatnya dapat melanjutkan lagi hal tersebut dengan skala yang lebih luas. Tujuannya sekarang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan sendiri namun agar mereka dapat bermitra dengan produsen benih.

Salah satu realisasi kegiatan yang telah memberikan manfaat, dirasakan oleh Kelompok Tani di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Mereka telah melaksanakan kegiatan pengembangan perbenihan berbasis korporasi dengan menanam padi sawah (varietas Inpari 33 dan Inpari 42) seluas 500 ha dan padi gogo varietas Inpago 9 seluas 200 ha. 

Area itu menghasilkan 2.125 ton benih padi. Contohnya, Kelompok Tani Ngudi Lestari di Desa Wonorejo, Kecamatan Tlogowugu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah menanam padi sawah Inpari 33 pada lahan seluas 50 ha. Pak Dianto, Ketua Kelompok Tani Ngudi Lestari mengungkapkan kelompoknya telah merasakan dampak positif dari pengembangan perbenihan berbasis korporasi. 

Dengan adanya kegiatan ini, Kementan terus mengawal dan memastikan produsen benih bertanggung jawab menjamin teropkupnya benih dari penangkaran mitranya.

Harapannya, kegiatan pengembangan perbenihan ini dapat memberdayakan kelompok tani. “Mereka mampu memproduksi benih bersertifikat memenuhi kebutuhan kelompok ataupun pengguna lainnya serta mendukung ketersediaan benih dalam program pemerintah,” pungkas Takdir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement