Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menginginkan produsen barang untuk masuk ke dunia dagang daring melalui marketplace, sehingga platform itu tak hanya diisi oleh pengecer (reseller).
Dirjen Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani menyarankan agar marketplace menyokong para produsen dengan data dan survei tentang barang yang tren di masyarakat.
Baca Juga: Zoho Mulai Garap Pasar Indonesia, Tawarkan Solusi E-Commerce
"Data dan survei bisa digabungkan dengan big data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI) untuk memfokuskan produk yang akan mesti difokuskan oleh pemain e-commerce Indonesia," jelas Semuel saat ditemui di bilangan Sarinah, Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Lebih lanjut, data agregat itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, menurut pria itu. Belum lagi, potensinya untuk dapat diakses oleh para peneliti. Poin pentingnya, data pribadi tak boleh masuk ke dalam data agregat tersebut.
Pria yang akrab disapa Semmy itu berkata, "Tapi nanti data pribadi disembunyikan, seperti identitas konsumennya."
Baca Juga: Gandeng Bukalapak, Allianz Dagang Asuransi di Marketplace
Dengan begitu, produk para produsen Indonesia yang dijual lewat marketplace merupakan hasil kurasi berdasarkan data, bukan hanya perkiraan.
Apalagi, penting bagi marketplace untuk menyoroti kekuatan produsen Indonesia lewat pembedaan barang yang dijual. Semmy mencontohkan batik dan tenun sebagai barang yang menunjukkan kekuatan Indonesia.