EKBIS.CO, JAKARTA -- Nasabah Bank Mandiri akan segera dapat mengakses produk wakaf asuransi yang dihadirkan oleh AXA Mandiri Syariah. Presiden Direktur Handojo Gunawan Kusuma menyampaikan saat ini proses penetrasinya sedang berlangsung, terutama dalam hal administrasi.
"Semoga dalam tahun ini sudah bisa ditawarkan," kata dia saat berkunjung ke kantor Harian Republika.co.id di Pejaten, Jakarta Selatan, Jumat (12/7).
Produk wakaf asuransi AXA Mandiri Syariah yang baru diluncurkan pada Mei 2019 tersebut saat ini telah didistribusikan melalui saluran bank Mandiri Syariah. Handojo menilai fitur tersebut tersebut juga perlu diperkenalkan di induk konvensional, Bank Mandiri.
Hal ini karena keunggulan wakaf asuransi tidak terbatas aksesnya bagi masyarakat. Nasabah Bank Mandiri pun diberi kesempatan agar dapat membeli produk tanpa harus memiliki akun di anak perusahaan, Mandiri Syariah.
Chief of Sharia AXA Mandiri, Srikandi Utami mengatakan wakaf asuransi bersifat universal, tidak hanya untuk masyarakat Muslim saja. Nilai yang terkandung dalam wakaf asuransi selaras dengan kebutuhan sosial masyarakat pada umumnya.
"Sejak diluncurkan Mei hingga Juni sekarang ini, alhamdulillah sudah ada 30 nasabah yang menggunakan wakaf asuransi," kata perempuan yang akrab disapa Aan ini.
Menurutnya, literasi wakaf asuransi menjadi agenda wajib agar nilai mulai yang terkandung didalamnya dapat tersampaikan pada masyarakat. Wakaf asuransi memungkinkan nasabah untuk berwakaf dalam jumlah besar dengan tetap menikmati manfaat proteksi dari asuransi.
Ia menyampaikan asuransi syariah pun memiliki nilai sosial yakni tolong-menolong. Sistem asuransi dalam kaidah Islam ini berarti sesama peserta asuransi saling menanggung risiko. Perusahaan asuransi hanya bertugas menjadi pengelola dana yang dikumpulkan para peserta atau nasabah.
"Ini adalah konsep tolong-menolong yang sesuai dengan syariat Islam," katanya.
Berbeda dengan konsep asuransi di konvensional, risiko ditransfer kepada perusahaan asuransi. Sehingga perusahaan asuransi konvensional menjadi pengelola risiko. Srikandi menyampaikan penetrasi pasar asuransi yang masih rendah terjadi karena minimnya literasi.
Sehingga peluncuran produk asuransi wakaf juga menjadi kesempatan untuk lebih memperkenalkan asuransi syariah kepada masyarakat. Dalam memperluas jangkauan, AXA Mandiri Syariah rutin menggelar costumer gathering untuk sosialiasi. Selain itu juga menggelar pelatihan bagi agen-agen agar dapat menjelaskan dengan baik pada nasabah.
"Agen dan nasabah kami beragam baik Muslim maupun non-Muslim, sehingga kami pun melakukan pendekatan yang berbeda tergantung minat mereka," kata Aan.
Handojo mengatakan, potensi pengembangan fitur wakaf asuransi di Bank Mandiri cukup besar mengingat jumlah nasabahnya. Selain itu, ini menjadi bentuk komitmen dari anak perusahaan agar berkontribusi bagi induk. Ia menyampaikan target pasar AXA Mandiri memang hanya Bank Mandiri dan anak perusahaannya. AXA Mandiri berdiri khusus untuk mengoptimalkan ekosistem bisnis dari induk.
Menurut data terbaru, AXA Mandiri telah memiliki sekitar satu juta nasabah. Dengan porsi syariah sebesar enam persen atau aset Rp 1,4 triliun, tumbuh 3,5 persen dari tahun lalu. Jumlah nasabah AXA Mandiri Syariah sendiri telah mencapai 120 ribu nasabah dengan premi Rp 28 miliar.