Sabtu 13 Jul 2019 12:14 WIB

Pitching di Startup Demo Day, 26 Startup Indonesia-Korea Berebut Investasi

Ajang ini memberikan pengalaman dan meningkatkan bisnis startup Indonesia-Korea.

Rep: Redaksi WE Online(Warta Ekonomi)/ Red: Redaksi WE Online(Warta Ekonomi)
Pitching di Startup Demo Day, 26 Startup Indonesia-Korea Berebut Investasi. (FOTO: KOOCA)
Pitching di Startup Demo Day, 26 Startup Indonesia-Korea Berebut Investasi. (FOTO: KOOCA)

Korea Creative Content Agency (KOCCA), Trade Association (KITA), Korea Internet & Security Agency (KISA) dan Korea SMEs and Startups Agency (KOSME) bersama Bekraf Indonesia dan BKPM sukses menghelat tahun kedua Indonesia–Korea Startup Demo Day di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City kemarin (11/7/2019).

Pada pembukaan acara tersebut, Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia, Kim Chang Beom berharap acara ini memberikan pengalaman serta meningkatkan bisnis startup Indonesia dan Korea.

Selain Kim CHang Beom, hadir pula Candra Negara, Direktur Hubungan Antarlembaga Luar Negeri Bekraf, serta Farah Ratnadewi, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM.

Baca Juga: Startup Agritech Kembali Ramaikan Agrivaganza 2019, Siapa Saja?

Setidaknya 15 startup ICT Korea dan 11 startup ICT Indonesia hadir dalam acara ini. Selama 10 menit, masing-masing startup diberikan kesempatan untuk pitching dihadapan para juri dan investor, yaitu BKPM, GEN Indonesia, PT Mandiri Capital Indonesia, Mirae Assets, BKPM, Alpha JWC Ventures, dan Central Capital Ventura, untuk mendapatkan sokongan dana maupun kesempatan membuka jaringan.

Menurut Greg Namgol Kim, Direktur Regional KOCCA Indonesia, "Para startup mungkin tidak akan langsung mendapatkan dana dari VC dari event ini karena event ini masih tahap awal, akan tetapi ide besar kami, agar para peserta startup baik dari Korea dan Indonesia saling belajar dan bertukar pengalaman untuk lebih mengenal pasar global."

Pada akhir acara, dipilih startup terbaik yang dinilai para juri dan VC berpeluang besar untuk berkembang di Indonesia. Yang menarik, startup pemenang terpilih baik dari Indonesia dan Korea merupakan startup layanan kesehatan, yaitu MHomecare dari Indonesia dan Ngenebio Co dari Korea.

Selain pitching, juga dilakukan business matching yang mempertemukan startup Korea dengan partner potensial dari Indonesia serta penandatanganan MoU, antara lain perusahaan animasi SHOH Studio dengan Kenaz, studio animasi Enspire dengan Anyzac, PT Melon Indonesia dengan Popjoy, PT Corea System Indonesia dengan Qubit Security, CoHive dengan Stealien Inc, PT KMDI (Korean Medical Devices Indonesia) dengan Buzzpole.

11 startup Indonesia yang hadir ialah Natieva (online language learning), Ikigai Asia (education technology startup), Selena Go (online tourism marketplace), Frogs (drone passenger & air taxi), Fibo (sport management service), Wiranesia Inkubator (SME development), Botika (AI company), PT 8Villages Indonesia (information & communication technology), MHomecare (on demand healthcare service at home), Pay OK (fintech, data science), dan Aglonera (retail commerce).

Baca Juga: Tenang, Rudiantara Jamin Startup Umrah Digital Tak Ganggu Bisnis Travel

Sementara 15 startup Korea yang turut berpartisipasi antara lain Metafiction (media representation technology), Ideaconcert (webtoon movie tool), Anyzac (content creation), Kenaz Corporation (content creation), Popjoy (game development), Arad Networks Co (IoT network security solution), nGenSoft (hacking prevention solution), Ellexi Co (data driven AI solution & service), Whykeykey Soft Inc (authentication solution).

Selanjutnya, Qubit Security Inc (security information & event management), Buzzpole Co (AI diagnosis solution for cervical cancer), Osher Co (water base manicure), Monnit Korea (IoT monitoring solution), Ngenebio Co (medical ICT), dan Mpacplus Co (microcell makeup puff).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement