Senin 15 Jul 2019 14:54 WIB

Menteri Budi Karya Sampai Praktisi Hadiri Agrivaganza 2019

Agrivaganza adalah rangkain tukar ilmu dengan konsep pengenalan pertanian modern.

Red: EH Ismail
Masyarakat meramaikan acara Agri Vaganza pekan lalu
Foto: Humas Kementan
Masyarakat meramaikan acara Agri Vaganza pekan lalu

EKBIS.CO,  JAKARTA — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan sejumlah praktisi pertanian turut menghadiri penyelenggaraan Agrivaganza 2019 yang digelar Kementerian Pertanian di gedung Pusat Informasi dan Agrobisnis Kementan, Jalan Ragunan, Jakarta Selatan, pekan lalu.

Dalam kesempatan ini, Menteri Budi mengapresiasi kegiatan Agrivaganza yang berjalan sukses dan tepat sasaran. Terlebih, acara ini mampu menarik minat anak muda untuk mengeluarkan ide dan gagasan penciptaan startup primadona e-commerce di bidang agrobisnis.

"Tentu harus diapresiasi karena negara kita merupakan negara yang memiliki lahan pertanian cukup luas," ujar Budi, Sabtu siang.

photo
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meramaikan acara Agrivaganza pekan lalu.

Budi mengatakan, kegiatan ini juga diharapkan mampu mengintensifkan keterampilan anak muda supaya mencapai kualitas yang baik, serta mampu bersaing dengan kalangan muda lain dari seluruh dunia.

"Maka itu, acara ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat banyak, terutama anak muda . Makanya harus dilakukan secara menarik dengan harapannya makin banyak peserta yang terlibat," katanya.

Di lokasi, sedikitnya 200 anak muda dari berbagai kalangan turut meramaikan acara ini. Para peserta yang kebanyakan anak muda ini terlihat antusias mengikuti rangkaian acara hingga sesi diskusi.

Di sana, seorang peserta bernama Irsan Rajamin sempat menarik perhatian pengunjung, karena ia berhasil mengembangkan aplikasi detail terkait kondisi tanaman, nutrisi serat, kondisi lingkungan, udara hingga kelembapan tanah.

"Aplikasi ini kemudian kami kembangkan dalam Habibi Garden, dimana saya sendiri adalah CEO," katanya.

Di samping Irsan, ada juga startup lain bernama Astri Purnamasari yang juga cukup menarik perhatian peserta. Bedanya, Astri berhasil menciptakan start up TaniHub yang viral karena disebut pada saat debat Pilpres lalu.

Untuk diketahui, TaniHub sendiri adalah startup layanan aplikasi on-demand untuk pengiriman kebutuhan sayuran dari lahan pertanian ke rumah tangga. Keberhasilan aplikasi ini juga bukan hanya terletak pada segmen business-to-consumer, melainkan juga pada platform investasi crowdlending lewat Tanifund.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri menjelaskan bahwa agri vaganza adalah rangkain tukar ilmu dengan konsep  pengenalan pertanian modern.

"Saat ini pertanian Indonesia dijalankan secara modern dengan perangkat mesin, teknologi Informasi dan Komunikasi/TIK. Untuk membuka jiwa wirausaha ini, kami sudah memiliki Politeknik Pembangunan Pertanian yang merupakan instansi pendidikan binaan Kementerian Pertanian," katanya.

Di samping Agrivaganza, kehadiran Menteri Budi juga bagian dari Reuni Keluarga Besar Gajah Mada (Kagama) untuk mendukung perkembangan dan kemajuan pertanian Indonesia. Selain Budi, turut hadir diantaranya Dekan Fakultas Pertanian UGM, Jamhari, CEO Habibi Garden, Irsan Rajamin, Chief of Marketing Officer MSMB Trianita Hesti, VP of Corporate Service Tani Group Astri Purnamasari dan Head of Conservation Science WWF Indonesia, Barano.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement