Jumat 19 Jul 2019 08:32 WIB

TomaTomi Tarik Perhatian Pengunjung Food Startup Indonesia, Siapa Dia?

TomaTomi merupakan salah satu manisan sehat yang terbuat dari tomat

Rep: Ning Rahayu(Warta Ekonomi)/ Red: Ning Rahayu(Warta Ekonomi)
TomaTomi Tarik Perhatian Pengunjung Food Startup Indonesia, Siapa Dia?. (FOTO: Bekraf)
TomaTomi Tarik Perhatian Pengunjung Food Startup Indonesia, Siapa Dia?. (FOTO: Bekraf)

TomaTomi, salah satu manisan sehat yang terbuat dari tomat merupakan peserta food startup yang cukup menyita perhatian para pengunjung dalam acara Food Lab Indonesia yang digagas oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Manisan kering yang menonjolkan kearifan lokal ini banyak dilirik lantaran kemasan dan rasanya yang unik. Selain itu, visi misinya untuk membantu menyejahterakan kehidupan petani tomat semakin memberikan daya tarik tersendiri. 

Acara yang bertajuk Demo Day Food Startup Indonesia (FSI) yang digelar di Autrium Mall Ciputra World Surabaya ini berlangsung selama tiga hari, sejak Senin (15/07/2019) hingga Rabu (17/07/2019), dan diikuti oleh 50 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.

Program ini mengurasi perintis ekonomi kreatif kuliner (UMKM) untuk dipertemukan dengan akses permodalan seperti perbankan, angle investor, korporasi, dan venture capital. Koneksi ini dinilai akan berimbas pada penambahan modal kerja dan berujung pada pengembangan kapasitas produksi.

Demo Day FSI 2019 mengurasi 50 perintis ekonomi kreatif kuliner dengan kategori rinitisan usaha yang sudah mempunyai rekam jejak bisnis. Kategori rintisan teknologi pangan harus sudah mempunyai prototipe yang sudah teruji.

Baca Juga: Begini Cara Daftarkan Bisnis Kulinermu Jadi Partner Go-Food

Diakui oleh Rini Arifiani, Pendiri TomaTomi, bahwa dirinya bangga bisa mengikuti acara bergensi ini. Ia bahkan tidak mengira bisa lolos sebagai salah satu finalis Demo Day FSI 2019.

"Senang sekali bisa masuk 50 peserta terpilih. Bahkan hari ini enggak ngira kalau masuk final. Saya juga senang atas apresiasi pengunjung di sini," ucap Rini saat ditemui di Hotel Ciputra Surabaya (17/7/2019).

Rini juga menambahkan, hadirnya FSI ini turut membantunya meningkatkan kapasitas usaha dengan mentoring bersama mentor ahli di bidang kuliner dan presentasi di hadapan juri dan investor.

"Iya, jadi dengan mengikuti acara ini saya bisa memperoleh pengalaman baru di bidang marketing, bisnis, dan networking. Selain itu, saya juga bisa mengetahui banyak hal; product knowledge konsumen dan calon konsumen yang lebih luas, perhitungan bisnis, scale-up strategies. Kami banyak memperoleh ilmu yang bermanfaat bagi perkembangan bisnis kami," tambahnya.

Acara ini menghadirkan beberapa narasumber seperti Iwan Surjawan (Vice Rector for Reasearch and Industrial Collaboration I3L), Yustinus Agung (CEO Ultima Rasa Akselerasi), Lintang (PT Marcha Muda Manggala), dan Matt Kovac (Executive Director Food Industry Asia).

Baca Juga: 50 Startup Kuliner Ini Lolos Ikuti Food Startup Indonesia 2019, Siapa Saja Mereka?

Diketahui FSI ini juga merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kapasitas food Startup dengan memberikan tambahan pengetahuan seputar ilmu investasi, bagaimana melakukan pengembangan, kapasitas produksi, dan kesiapan memasarkan produk di luar negeri.

Selain itu, keterlibatan penuh dari pemerintah dan kerja samanya dengan pihak swasta diharapkan menjadi akselator perkembangan ekonomi kreatif menjadi lebih cepat serta dapat menginspirasi para pelaku ekonomi kreatif lainnya.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement