Sabtu 20 Jul 2019 10:42 WIB

Kisah Sukses Theodore Rachmat, dari Sales Kini Jadi Konglomerat

Sosok Theodore Rachmat jarang tersorot sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.

Rep: Clara Aprilia Sukandar(Warta Ekonomi)/ Red: Clara Aprilia Sukandar(Warta Ekonomi)
Kisah Sukses Theodore Rachmat, dari Sales Kini Jadi Konglomerat. (FOTO: Detik Finance)
Kisah Sukses Theodore Rachmat, dari Sales Kini Jadi Konglomerat. (FOTO: Detik Finance)

Sosok konglomerat Theodore Rachmat memang jarang tersorot sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Namun, ternyata TP begitu ia biasa disapa memiliki peranan penting sebagai pengusaha di tanah air.

Theodore Rachmat memang dikenal sebagai pendiri dari perusahaan tambang Adaro. Bukan hanya itu, ia juga dikenal sebagai pendiri grup bisnis Triputra Group. Berkat kerajaan-kerajaan bisnis yang dibangunnya, ia bisa berada dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes.

Baca Juga: Ini Miliarder Indonesia yang Ringan Tangan terhadap Dunia Pendidikan

Sebelum menjadi konglomerat seperti saat ini. TP memulai kariernya sebagai seorang sales di PT Astra. Seusai lulus kuliah, TP bekerja di Astra yang tak lain adalah perusahaan milik pamannya sendiri, William Soeryadjaya.

Di Astra, Theodore berfokus pada penjualan alat-alat berat. Ia pun kemudian diberi kepercayaan merintis United Tractor bersama Benny Subianto. Sosok Benny sendiri merupakan juniornya di Astra yang kelak menjadi konglomerat, seperti dirinya.

Usaha yang dilakukannya pun enggak sia-sia. Theodore pun memperoleh hasil yang memuaskan. Kariernya pun kian moncer. Bahkan, ia diberi predikat pegawai nomor satu di Astra.

Berkat prestasi kerjanya, Theodore Rachmat kemudian dipromosikan menjadi Presiden Direktur Utama di Astra Internasional tahun 1984. Di tangan Theodore, perusahaan milik William Soeryadjaya mengalami perkembangan pesat.

Baca Juga: Mau Kaya Raya? Prinsip 3R Orang Berharta di Indonesia Ini Wajib Kamu Tiru

Tercatat, anak usaha Astra bertambah pada 1989 menjadi 235 perusahaan yang bergerak di berbagai sektor. Kariernya yang terus menanjak bikin posisinya dinaikkan lagi. Dari 1998 hingga 2000, ia menjadi komisaris di Astra.

Namun, ia kembali lagi menjadi Presiden Direktur pada 2000 hingga 2002. Kemudian, dari tahun 2002 hingga 2005, ia naik lagi menjadi presiden komisaris.

Enggak hanya berfokus mengurus Astra, TP juga membangun kerajaan bisnisnya sendiri. Ia mendirikan Triputra Group, perusahaan yang menggarap berbagai macam sektor bisnis, mulai dari agribisnis, hingga dana pensiun.

Baca Juga: Ini Dia Konglomerat Indonesia yang Miliki Saham Adaro

Sama seperti kisah suksesnya di Astra, Theodore juga berhasil membawa kerajaan-kerajaan bisnisnya berkembang pesat. Di samping itu, ia juga turut merintis perusahaan pertambangan Adaro Energy bersama sepupunya Edwin Soeryadjaya.

Pria kelahiran Majalengka ini sekarang masih masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia dan tercatat memiliki kekayaan sebesar US$1,8 miliar atau sekitar Rp25,2 triliun.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement