Sabtu 20 Jul 2019 11:09 WIB

Khawatir Bahaya FaceApp? Kapersky Kasih Tips Ini

Ketenaran aplikasi FaceApp di dunia maya nyatanya belum pudar.

Rep: Redaksi WE Online(Warta Ekonomi)/ Red: Redaksi WE Online(Warta Ekonomi)
Khawatir Bahaya FaceApp? Kapersky Kasih Tips Ini. (FOTO: Tech Crunch)
Khawatir Bahaya FaceApp? Kapersky Kasih Tips Ini. (FOTO: Tech Crunch)

Ketenaran aplikasi FaceApp di dunia maya nyatanya belum pudar. Menarik perhatian banyak warganet karena kemampuan dari kecerdasan buatan (AI) yang disematkan, aplikasi ini justru banyak dipertanyakan terkait keamanannya.

Menjawab kekhawatiran netizen, Kaspersky memberikan langkah-langkah proaktif dan rekomendasi agar terhindar dari risiko keamanan yang berbahaya.

Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Kaspersky SEA, berkata, "Fenomena seperti ini cukup berulang terjadi. Di usia di mana para pengguna terjun ke fenomena bandwagon karena sedang berada di momentumnya. FOMO atau fear of missing out dapat menghapus kebiasaan keamanan dasar, seperti waspada dalam memberikan izin aplikasi."

"Penelitian kami sebelumnya bahkan menemukan mayoritas (63 persen) konsumen tidak membaca perjanjian lisensi dan 43 persen hanya mencentang semua izin privasi ketika mereka menginstal aplikasi baru," jelas dia lagi seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/7/2019).

Baca Juga: FaceApp Viral, Tapi Amankah Aplikasinya?

Menurut Kaspersky, tidak ada salahnya mengikuti fenomena online challenge atau sejenisnya atau memasang aplikasi baru. Bahayanya terletak saat pengguna hanya memberikan izin tanpa batas ke dalam kontak, foto, pesan pribadi, dan lainnya.

Hal itu memungkinkan pembuat aplikasi, bahkan secara legal, mengakses hal yang seharusnya tetap menjadi data rahasia Anda. Ketika data sensitif ini diretas atau disalahgunakan, aplikasi viral dapat mengubah sumber jadi celah yang bisa dieksploitasi oleh peretas untuk menyebarkan virus berbahaya.

Para pengguna harus selalu berpikir secara aktif dan lebih berhati-hati dalam segala hal yang dilakukan di internet dengan perangkat mereka. Beberapa langkah dasar yang dapat dilakukan meliputi:

• Hanya unduh aplikasi dari sumber tepercaya, baca juga ulasan dan peringkat aplikasi

• Pilih aplikasi yang ingin diinstal pada perangkat Anda dengan bijak

• Baca perjanjian lisensi dengan cermat

• Perhatikan daftar izin yang diminta aplikasi Anda

• Hindari mengklik "next" selama instalasi aplikasi

• Untuk lapisan keamanan tambahan, pastikan untuk menginstal solusi keamanan di perangkat Anda

Perusahaan keamanan siber juga telah mengidentifikasi aplikasi palsu FaceApp yang dirancang untuk menipu pengguna. Aplikasi tiruan itu dapat menginfeksi perangkat korban dengan modul adware yang disebut MobiDash.

Setelah aplikasi diunduh dari sumber tidak resmi dan diinstal, itu mensimulasikan kegagalan dan kemudian terhapus. Setelah itu, modul berbahaya dalam aplikasi memasuki perangkat pengguna secara diam-diam dan menampilkan iklan.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Aplikasi FaceApp Mampu Menganalisis Jaringan Saraf?

Menurut data Kaspersky, sekitar 500 pengguna unik telah menemui masalah dalam dua hari terakhir, dengan deteksi pertama muncul pada 7 Juli 2019. Ada hampir 800 modifikasi modul berbeda yang telah diidentifikasi.

"Orang-orang di belakang MobiDash sering menyembunyikan modul adware mereka dengan kedok aplikasi dan layanan populer. Ini berarti kegiatan FaceApp versi palsu dapat meningkat, terutama jika kita berbicara tentang ratusan target hanya dalam beberapa hari," kata Igor Golovin, peneliti keamanan di Kaspersky.

Dia menegaskan ,"Kami menyarankan pengguna untuk tidak mengunduh aplikasi dari sumber tidak resmi dan menginstal solusi keamanan pada perangkat mereka untuk menghindari kerusakan."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement