Jumat 26 Jul 2019 12:14 WIB

Wismilak Siapkan Rp2 Miliar untuk Pemenang Ide Bisnis Paling Brilian

Wismilak kompetisi kewirausahaan Diplomat Success Challenge (DSC) ke-10.

Rep: Clara Aprilia Sukandar(Warta Ekonomi)/ Red: Clara Aprilia Sukandar(Warta Ekonomi)
Wismilak Siapkan Rp2 Miliar untuk Pemenang Ide Bisnis Paling Brilian. (FOTO: Unsplash/Rawpixel)
Wismilak Siapkan Rp2 Miliar untuk Pemenang Ide Bisnis Paling Brilian. (FOTO: Unsplash/Rawpixel)

Perhelatan besar kompetisi kewirausahaan Diplomat Success Challenge (DSC) ke-10 tahun 2019 yang digagas oleh Wismilak Foundation menggelar roadshow pamungkas di Jakarta, tepatnya di Estubizi Business Center, sebuah coworking space di kawasan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan.

Roadshow Jakarta menghadirkan nara sumber mumpuni di bidang kewirausahaan, seperti Mentor Nasional DSC 2019 sekaligus Founder & CEO Asumsico, Pangeran Siahaan, dan Irfan Goldfather, penggagas Gold.inc. Ada juga Andi Saptari dari Coworking lndonesia.

Penggagas DSC sekaligus Marketing Community & Event Manager Wismilak Edric Chandra menyampaikan, Roadshow DSC di Jakarta merupakan wujud 10 tahun komitmen kuat Wismilak. Komitmen dalam memperkuat ekosistem wirausaha lndonesia.

Baca Juga: Ciptakan Wirausaha Baru, Wismilak Gelar Lagi DSC

“DSC juga masih memiliki agenda roadshow antarkampus yang akan dimulai di akhir Juli hingga Agustus di 9 kota. Akan ada tiga perguruan tinggi di tiap kota yang turut berpartisipasi pada rangkaian kegiatan ini,” kata Edric.

 

Edric mengatakan, pada kesempatan roadshow di Jakarta ini, para peserta akan diberikan pengetahuan mengenai wawasan kewirausahaan. Selain informasi terkait dengan mekanisme submisi proposal DSC 2019.

Lebih jauh Edric menjelaskan, bahwa perhelatan DSC tahun 2019 ini telah menerima ribuan proposal. Namun, begitu waktu penerimaan proposal ide bisnis peserta masih terbuka hingga 17 Agustus mendatang.

“Sejauh ini demografi peserta terbesar masih di Pulau Jawa, dengan proposal bisnis terbanyak berasal dari Jawa Tengah disusul Jawa Timur.

Proposal bisnis dari propinsi Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi serta kawasan Timur Indonesia lainnya sudah cukup banyak yang masuk. lni adalah hal yang menggembirakan, sesuai dengan ekspektasi DSC bahwa program ini bisa dijangkau dan diikuti oleh seluruh masyarakat Indonesia,” paparnya.

Baca Juga: Wismilak Resmi Kantongi Izin Kawasan Berikat di Surabaya

Untuk kategori bisnis, kategori usaha makanan dan minuman masih menjadi kategori bisnis yang paling diminati. Hal ini lumrah, mengingat pertumbuhan industri ini di Indonesia sangat tinggi.

Selain itu, kategori startup digital, menjadi kategori yang juga diminati banyak pendaftar DSC untuk tahun ini. Hingga saat ini, DSC X 2019 juga sudah menerima proposal bisnis dari kategori agrobisnis, kriya & fashion, juga kategori teknologi terapan.

Untuk usia peserta, lebih dari 80% pendaftar DSC tahun 2019 adalah kaum milenial, dengan 80% diantaranya berusia 20-25 tahun. Hal ini membuktikan bahwa anak muda Indonesia saat ini tidak lagi berorientasi sebagai job-seeker, tetapi lebih kepada job creator alias pencipta lapangan kerja.

Doni Arya selaku perwakilan PT Wismilak Inti Makmur Tbk., menyampaikan, setelah rangkaian roadshow, ajang DSC akan memasuki tahap Regional Selection pada September-Oktober nanti.

“lni merupakan tahap penyaringan peserta yang proposalnya lulus penilaian awal. Peserta akan melakukan presentasi langsung dalam waktu 90 detik di hadapan dewan juri. Proposal bisnis terbaik di tahap ini selanjutnya diuji kembali di babak National Selection,” ungkapnya.

Doni memaparkan lebih jauh bahwa pada awalnya, Regional Selection hanya akan diselenggarakan di 3 kota. Tetapi melihat perkembangan dan animo pendaftar DSC tahun ini yang begitu tinggi, maka akan ada penambahan kota Regional Selection.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement