Grab mengumumkan investasi sebesar US$2 miliar untuk Indonesia selama lima tahun ke depan, melalui modal yang diinvestasikan oleh SoftBank. Investasi itu akan disalurkan untuk membangun jaringan transportasi perkotaan generasi selanjutnya, serta transformasi layanan penting seperti industri kesehatan.
Berbagai inisiatif itu diumumkan setelah pertemuan antara Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Masayoshi Son, Chairman dan CEO of SoftBank Group, Anthony Tan, CEO of Grab, serta Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/6/2019).
"Sektor teknologi di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan saya sangat senang dapat berinvestasi bagi masa depan Indonesia melalui Grab dengan investasi sebesar US$2 miliar," ujar Chairman dan CEO of SoftBank Group, Masayoshi Son dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Tantang Grab dan Go-Jek di Thailand, Line Mau Rilis Layanan Kebutuhan Harian
Jaringan transportasi generasi selanjutnya untuk Indonesia akan mengusung ekosistem kendaraan elektrik (electric vehicle) guna mendorong jaringan transportasi yang ramah lingkungan. Kedua perusahaan itu juga akan mengembangkan solusi geo-mapping bagi Indonesia guna mendorong pengembangan dalam negeri serta adopsi teknologi masa depan.
"Dengan kehadiran kami di 224 kota, Indonesia merupakan pasar terbesar kami dan kami memiliki komitmen jangka panjang dalam pembangunan negeri secara berkelanjutan," tambah CEO Grab, Anthony Tan.
Sebagai bagian dari rencana jangka panjang Grab di Indonesia, perusahaan itu juga akan membangun kantor pusat yang kedua di Indonesia. Kantor pusat yang kedua ini akan menjadi rumah bagi pusat R&D yang berkembang pesat di Jakarta dan akan menjadi kantor pusat bagi bisnis GrabFood, penyedia layanan antar makanan terbesar di Asia Tenggara.
Baca Juga: Kemenhub Sarankan Grab Tiru Go-Jek Soal Aspek Keselamatan
Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menyampaikan, ”Indonesia selalu menjadi fokus bagi Grab. Kantor pusat yang kedua di Jakarta akan membuat kami dapat melayani kebutuhan Indonesia dan ekonomi berkembang di kawasan ini."
Kantor pusat yang kedua ini akan memungkinkan Grab untuk melayani kebutuhan konsumen di Indonesia yang unik serta berfokus untuk menciptakan solusi yang dapat mendukung pemberdayaan wirausahawan kecil serta agen-agen Grab-Kudo. Solusi-solusi yang relevan ini akan diperkenalkan kepada negara-negara ekonomi berkembang lainnya di Asia Tenggara.
Grab juga akan meluncurkan layanan e-healthcare di Indonesia dalam tiga bulan ke depan untuk meningkatkan akses kepada layanan dokter dan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Sejak 2017, Grab telah berinvestasi lebih dari US$1 miliar di Indonesia melalui Grab 4 Indonesia 2020 master plan dan komitmennya untuk pengembangan startup Indonesia. Grab akan menggandakan jumlah wirausahawan mikro yang saat ini sudah berjumlah sekitar 5 juta dalam lima tahun ke depan, dengan investasi baru sebesar US$2 miliar ke Indonesia ini.