Pascaakuisisi terhadap BrideStory, Tokopedia kini berinvestasi di dua perusahaan logistik dan memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) guna memprediksi perilaku pembelian pengguna. Dua hal itu jadi upaya untuk mempercepat proses sekaligus memangkas biaya pengiriman.
Dengan AI, vendor Tokopedia akan mendapatkan prediksi data yang hampir sesuai dengan waktu sesungguhnya dalam permintaan konsumen di kota-kota atau wilayah. Untuk biaya, Tokopedia akan membantu menyimpan barang-barang mereka di gudang mitra secara nasional sebelum pembelian.
"Kami menargetkan untuk meningkatkan proporsi pengiriman dalam sehari, dari 65% menjadi 95% sekaligus memotong biaya pengiriman bagi penjual di tanah air," begitu kata Kepala Eksekutif Tokopedia, William Tanuwijaya kepada Reuters, dilansir dari Business Times (29/7/2019).
Ia juga menyampaikan, saat ini Tokopedia tengah berada dalam tahap diskusi akhir untuk menanamkan modal ke dalam startup agritech.
Baca Juga: Menkominfo Buat Traveloka dan Tokopedia Gigit Jari
"Pelanggan di Tokopedia akan dapat membeli hasil panen petani dan tangkapan nelayan secara langsung," ujar William lagi.
Memiliki dana US$2 miliar dari berbagai investor, termasuk SoftBank Vision Fund dan Alibaba, Tokopedia bermaksud menciptakan ekosistem super dengan berbagai layanan. Salah satunya, layanan pinjaman dan pembayaran untuk konsumen dan pedagang.
Di Asia Tenggara, e-commerce mencatatkan penjualan hingga US$12,2 miliar tahun lalu dan diproyeksi mencapai angka US$53 miliar pada 2025, menurut studi dari Google dan Temasek Holdings pada 2018.
Tokopedia tidak menyediakan penjualan tahunan dari enam juta pedagangnya, tetapi mengungkapkan telah mencapai penjualan senilai US$1,3 miliar pada Mei 2019 saja, bertepatan dengan Ramadan. Lebih lanjut, Tokopedia mengklaim telah memiliki sekitar 90 juta pengguna aktif bulanan.