EKBIS.CO, TANGERANG -- Festival Hijau ke-16 menanamkan budaya ramah lingkungan kepada 600 siswa melalui kelas-kelas keterampilan yang menarik dan bermanfaat. Kegiatan ini merupakan visi Sinar Mas Land untuk melestarikan lingkungan sebagai elemen penting dalam kehidupan yang baik bagi Indonesia.
Dalam semangat Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Sinar Mas Land mengadakan kegiatan Festival Hijau ke-16 bersama 600 pelajar SD/MI di BSD City. Kegiatan ini diadakan di Botanical Garden, BSD City sebagai edukasi bagi pelajar untuk memulai gaya hidup yang mencintai lingkungan. Bertemakan “Menuju Budaya Ramah Lingkungan”, berbagai kelas lingkungan digelar dalam Festival Hijau untuk memberikan ilmu praktikal bagi peserta dalam menjaga lingkungan.
Kehidupan yang baik dimulai dari lingkungan yang baik sehingga membuat gagasan tersebut melandasi diadakannya Festival Hijau. Kegiatan ini menyasar kepada anak-anak muda Indonesia dengan tujuan investasi jangka panjang. Dengan memberikan pendidikan lingkungan di hari ini, para pelajar akan menjaga lingkungannya hingga puluhan tahun ke depan sehingga terwujud lingkungan yang lestari. Visi ini yang dimiliki oleh Sinar Mas Land sebagai perusahaan pengembang yang peduli terhadap kelestarian lingkungan di Tanah Air.
Syukur Lawigena, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk mengatakan, Festival Hijau kali ini adalah yang ke-16. Untuk kesekian kalinya, kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat luar biasa dari berbagai pihak. Tidak hanya siswa, guru dan bahkan pemerintah juga ikut bergerak untuk meramaikan dan menyebarkan virus kebaikan dalam menjaga lingkungan.
"Para pelajar yang menjadi peserta ini sebenarnya adalah investasi yang harus kita manfaatkan agar lingkungan Indonesia lestari di masa depan. Kami yakin mereka akan menjadi pelopor dari lingkungan bersih, sehat, dan lestari bagi Indonesia,” ujarnya seperti dalam siaran pers.
Semangat dalam menjaga lingkungan juga datang dari pihak internal Sinar Mas Land. Untuk pertama kalinya, karyawan Sinar Mas Land turut mengambil bagian dalam acara Festival Hijau ini. Partisipasi 100 karyawan Sinar Mas Land dilakukan dalam bentuk pendampingan 600 siswa SD/MI dalam mengikuti lima rangkaian acara edukasi Festival Hijau, sehingga karyawan juga dapat berinteraksi langsung dengan anak-anak dari BSD City dan sekitarnya.
Partisipasi karyawan ini sebelumnya dilakukan hanya oleh karyawan wanita dalam acara Bulan Menanam. Acara ini dilaksanakan pada masa kepemimpinan mantan presiden Susilo Bambang Yudhonono sesuai dengan himbauan Gerakan Perempuan Menanam oleh mantan ibu negara (Alm.) Ibu Ani Yudhoyono. Keterbukaan acara Festival Hijau kali ini, baik untuk karyawan pria maupun wanita, disambut baik dengan respon positif dari karyawan sejak undangan disebarkan secara internal.
Festival Hijau XVI menghadirkan berbagai macam kegiatan yang dirancang untuk menumbuhkan budaya ramah lingkungan kepada pelajar. Salah satunya adalah sosialisasi penggunaan produk ramah lingkungan seperti menggunakan botol air minum dan mengurangi penggunaan plastik.
Festival Hijau ke-16 kali ini, dilakukan bersama 600 pelajar SD/MI di BSD City. Kegiatan ini diadakan di Botanical Garden, BSD City sebagai edukasi bagi pelajar untuk memulai gaya hidup yang mencintai lingkungan.
Selain sosialisasi, kelas-kelas praktik juga dihadirkan dalam acara ini yang bertujuan untuk melibatkan secara aktif para peserta. Kelas-kelas tersebut adalah kelas Biopori, Komposter dan Bank Sampah, Ecobrick, Pembibitan, dan Pelukisan Totebag yang diselenggarakan dengan kerja sama Posyantek Puspitek, Tampah – Yayasan Buddha Tzu Chi, Urban Garden, MTSN 5 Tangerang dan Kandank Jurank Doank. Kelas-kelas ini didesain dengan memberikan pelatihan yang sangat mudah untuk dipraktikan ulang dimanapun para siswa berada.
“Harapannya dari kelas-kelas praktikal yang dihadirkan, adik-adik tidak hanya mengerti secara teori tentang menjaga lingkungan. Seperti pepatah, 1 teladan lebih berharga daripada 1000 nasihat sehingga kami sengaja menciptakan kegiatan yang melibatkan secara aktif adik-adik untuk belajar. Dengan pelatihan seperti ini, mereka memiliki skill untuk mempraktikannya di rumah, sekolah, dan lingkungan manapun mereka berada,” tutup Syukur Lawigena.