EKBIS.CO, JAKARTA — Ketua Komite II DPD RI, M. Aji Mirza Wardana, menilai kinerja positif ekspor pertanian selama empat tahun terakhir, membuktikan kebijakan dan program Kementerian Pertanian (Kementan) tidak hanya berhasil meningkatkan produksi, tetapi juga meningkatkan nilai ekspor pertanian.
Mirza mengaku sejak Andi Amran Sulaiman memimpin Kementerian Pertanian selama hampir lima tahun belakangan, pembangunan sektor pertanian mengalami perubahan yang membanggakan, program yang dijalankan Kementerian Pertanian (Kementan) terbukti memacu peningkatan volume ekspor dan kesejahteraan petani.
"Agar capaian ekspor sektor pertanian ini ke depannya terus meningkat dan bertambahnya jenis komoditas yang diekspor, semua komponen harus mendukung program pertanian era saat ini, saya dukung kebijakan – kebijakan pembangunan pertanian saat ini," tutur Mirza dalam keterangan tertulis pada Jumat (2/8).
Pada beberapa kesempatan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, menyampaikan produksi dan capaian ekspor pertanian dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan signifikan. Pada 2015, nilai ekspor pertanian sebesar Rp 403,8 triliun. Nilainya meningkat tajam pada 2018, angkanya naik menjadi Rp 499,3 triliun.
"Ini bukti bahwa kepemimpinan Menteri Amran, sektor pertanian banyak mengalami peningkatan terutama pada eskpor produk pertanian. Padahal jika kita perhatikan sebelumnya ada El Nino (2015), La Nina (2016), tapi Kementerian Pertanian mampu keluar dari ujian. Ini semua tidak terlepas dari strategi yg dilakukan Kementerian Pertanian dalam kurun lima tahun ini serta kerja keras petani Indonesia," ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kuntoro Boga Andri.
Kebijakan Kementan mendapat dukungan banyak pihak untuk mengakselerasi ekspor. Menurutnya, Kementan saat ini fokus menggenjot ekspor pertanian, untuk kesejahteraan petani dan meningkatkan neraca perdagangan.
Kuntoro menjelaskan nilai ekspor produk pertanian Indonesia pada tahun 2013 mencapai Rp 320,9 triliun. Jika mengacu pada tahun 2014 dan 2016 jumlahnya terus meningkat menjadi Rp 368,4 triliun dan Rp 375,5 triliun. Nilai positif ini berlanjut pada tahun 2017 dan 2018, dimana angkanya masing-masing Rp 442,3 Triliun dan Rp 415,9 Triliun.
"Untuk kurun waktu 2014-2018, total nilai ekspor produk pertanian Indonesia mencapai Rp 1.957,5 tirliun, dengan akumulasi tambahan mencapai Rp 352,58 triliun. Akumulasi tersebut nilainya sangat bagus, yaitu 109,8 persen dari nilai ekspor tahun 2013 yang hanya sebesar Rp 320,9 triliun," Tutup Kuntoro.