Rabu 07 Aug 2019 14:44 WIB

Kemendes PDTT Gelar Festival Adat dan Budaya NTT

Festival berlangsung di Lapangan Pancasila, Kota Ende..

Red: Mohamad Amin Madani

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bekerjasama dengan pemerintah daerah kabupaten Ende menggelar penguatan pranata adat dan budaya melalui festival adat dan budaya pada selasa (6/8) di lapangan pancasila jalan soekarno dalam kota Ende. (FOTO : dok. Kemendes PDTT)

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bekerjasama dengan pemerintah daerah kabupaten Ende menggelar penguatan pranata adat dan budaya melalui festival adat dan budaya pada selasa (6/8) di lapangan pancasila jalan soekarno dalam kota Ende. (FOTO : dok. Kemendes PDTT)

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bekerjasama dengan pemerintah daerah kabupaten Ende menggelar penguatan pranata adat dan budaya melalui festival adat dan budaya pada selasa (6/8) di lapangan pancasila jalan soekarno dalam kota Ende. (FOTO : dok. Kemendes PDTT)

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bekerjasama dengan pemerintah daerah kabupaten Ende menggelar penguatan pranata adat dan budaya melalui festival adat dan budaya pada selasa (6/8) di lapangan pancasila jalan soekarno dalam kota Ende. (FOTO : dok. Kemendes PDTT)

inline

EKBIS.CO, ENDE -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bekerja sama dengan pemerintah daerah kabupaten Ende sukses menggelar penguatan pranata adat dan budaya melalui festival adat dan budaya pada selasa (6/8) di Lapangan Pancasila Jalan Soekarno dalam Kota Ende.

Sesditjen PDTU kemendes PDTT Sugito pada acara pembukaan menyampaikan Festival adat dan budaya untuk perdamaian yang digelar ini bertujuan untuk mengangkat nilai-nilai tradisi dalam budaya di masyarakat sebagai pengggerak utama memajukan daerah dan desa dalam pembangunan dengan mengutamakan kearifan lokal dan kohesi sosial dalam menciptakan kerukunan dan perdamaian.

“Kegiatan ini adalah ragam entitas masyarakat yang mesti di restorasi, dikembangkan dan dilaksanakan secara berkesinambungan karena acara festival adat dan budaya bukan sekedar serimonial belaka. Kegiatan ini mesti dijadikan momentum untuk membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan” kata Sugito.

Sugito menjelaskan kegiatan ini dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi yang turut menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan desa, sebagai wahana untuk melestarikan nilai-nilai adat istiadat dan budaya dan menjadi kohesi antar suku bangsa di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam kegiatan festival pranata adat dan budaya kabupaten ende ini menampilkan parade budaya nusantara, tarian kolosal, midley lagu-lagu Ende, pementasan teater Indonesia Tanah Air Beta, deklarasi damai, pementasan tarian Pesona Flores, doa bersama lintas agama, orkestra sato, pemukulan gong perdamaian dan tarian tradisional gawi massal.

Kegiatan festival pranata adat dan budaya menghadirkan segenap unsur dan tokoh di daerah seperti dari forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda), tokoh agama, tokoh adat dan tokoh perempuan, tokoh organisasi pemuda dan masyarakat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement