EKBIS.CO, NEW YORK -- Harga minyak anjlok pada akhir perdagangan Rabu (7/8) atau Kamis (8/8) pagi WIB dengan kedua tolok ukur minyak mentah merosot lebih dari 2,5 dolar AS. Pelemahan harga minyak dikarenakan pasar terguncang oleh lonjakan persediaan AS yang tak terduga di tengah kecemasan berkelanjutan atas surutnya permintaan energi global.
Patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September jatuh 2,54 dolar AS menjadi menetap pada 51,09 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, sebut Xinhua, patokan internasional, minyak mentah berjangkaBrent untuk pengiriman Oktober merosot 2,71 dolar AS menjadi ditutup pada 56,23 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Selama pekan yang berakhir 2 Agustus, persediaan minyak mentah komersial AS naik 2,4 juta barel dari minggu sebelumnya, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pada Rabu (7/8/2019).
Dengan 438,9 juta barel, persediaan minyak mentah AS berada sekitar dua persen di atas rata-rata lima tahun untuk tahun ini. Lebih khusus lagi, impor minyak mentah AS rata-rata 7,1 juta barel per hari (bph) pekan lalu, menandai kenaikan 485 ribu barel per hari dari minggu sebelumnya.
Investor juga terus mengawasi ketegangan yang sedang berlangsung antara Iran dan Amerika Serikat, yang telah mengurangi sentimen investor dan memicu kekhawatiran atas melemahnya permintaan energi global.
Sebuah surat dari Iran, yang meminta PBB untuk menekan balik terhadap sanksi-sanksi baru AS. "Sedang diedarkan ke Dewan Keamanan," seorang juru bicara PBB mengatakan Rabu (7/8).
Dia menambahkan kepala PBB menyerukan kepada semua pihak untuk menghindari tindakan yang akan meningkatkan situasi yang sudah sangat tegang.