Jumat 09 Aug 2019 07:03 WIB

Panasonic Targetkan Produksi 35 Juta Pompa Air

Panasonic juga mengekspor pompa air ke tujuh negara.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) menyelenggarakan Ceremony of 30 Million Water Pump Production Achieveme di Pabrik PMI, Bogor, Kamis (8/8).
Foto: Republika/Novita Intan
PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) menyelenggarakan Ceremony of 30 Million Water Pump Production Achieveme di Pabrik PMI, Bogor, Kamis (8/8).

EKBIS.CO, BOGOR -- PT Panasonic Manufacturing Indonesia menargetkan produksi pompa air mencapai 35 juta unit pada 2021. Perusahaan sudah mampu memproduksi pompa air sebanyak 30 juta pada tahun ini.

Presiden Direktur Panasonic Ecology System Jepang Takashi Ogasawara mengatakan permintaan komponen pompa air di Indonesia cukup tinggi. Hal ini tidak terlepas dari potensi pasar pompa air cukup menjanjikan di Indonesia.

“Penetrasi pompa air di Indonesia baru 39 persen. Kami melihat potensinya masih besar, bisnis kami tumbuh dua digit setiap tahun,” ujarnya kepada wartawan saat kunjungan Pabrik Panasonic di Bogor, Kamis (8/8). 

Ogasawara pun melihat peluang ekspor pun masih cukup besar teurtama ke Vietnam. Apalagi masih ada 46 negara dengan dua miliar penduduk di Asia, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin, serta negara lainnya yang kekurangan air bersih.

“Saya berharap seluruh bagian bersatu padu, bergerak maju, untuk mencapai produksi 35 juta unit pompa air pada dua tahun mendatang,” ucapnya.

Direktur Panasonic Manufacturing Indonesia Daniel Suhardiman menambahkan perusahaan telah mengekspor ke tujuh negara, antara lain Vietnam, Myanmar, negara di Timur Tengah dan Amerika Latin. Kini, perseroan sedang menggarap pasar baru untuk ekspor. Ia mengatakan, porsi ekspor Panasonic adalah sebesar 30 persen.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Dirjen IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih menjelaskan pemerintah memiliki program link and match untuk mengintegrasikan pekerjaan IKM dan Industri Besar. Namun, dari 4,4 juta IKM yang ada, hanya 150 IKM yang dapat menyuplai komponen.

“Sebagian besar produk IKM belum memenuhi persyaratan kualitas produk yang diajukan Industri Besar. Setelah dievaluasi, hasilnya itu baru satu yang lolos pump injector itu yang lain sedang ditingkatkan supaya bisa mensuplai lebih banyak lagi,” jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement