Gerak-gerik salah satu unicorn, yakni startup yang memiliki valuasi paling tidak 1 miliar dolar AS, asal Hong Kong dicurigai menuju bangkrut. Startup tersebut adalah Tink Labs.
Melansir dari Dealstreet Asia, Tink Labs baru saja PHK hampir semua karyawannya dan memberhentikan operasinya di beberapa negara. Tink Labs merupakan startup yang bergerak dalam sektor teknologi, yakni menyediakan smartphone yang disebut Handy di berbagai kamar hotel di seluruh dunia.
Handy bebas digunakan oleh setiap tamu. Tink Labs dibangun oleh Terrence Kwok, berdiri sejak tahun 2012.
Baca Juga: Raih Rp27,7 Miliar dari East Ventures, Startup Logistik Ini Ekspansi ke Indonesia
Pada saat peluncurannya, Tink Labs menargetkan smartphone itu akan tersedia di sejuta kamar pada tahun 2018. Mereka pun menarik investor kelas kakap, seperti SoftBank dan Foxconn.
Tink Labs pada masa puncaknya pernah menembus valuasi 1,5 miliar dolar AS. Tapi tampaknya, model bisnis mereka tidak berhasil sehingga kini terlambat dan harus memangkas kinerjanya.
Sebuah email kepada klien hotel di Maroko dan Thailand menuliskan bahwa Tink Labs tidak akan lagi menyuplai smartphone Handy di wilayah tersebut. Hal itu terjadi karena adanya perubahan operasional.
Baca Juga: Startup Ini Tengah Godok Solusi Jangka Pendek Atasi Polusi Udara
Smartphone Handy masih akan dioperasikan di hotel di Hong Kong, Singapura dan Inggris, tapi melalui perusahaan terpisah bernama Blockone Limited. Ketika dikonfirmasi, Kwok sang pendiri tidak mau banyak berkomentar kecuali bahwa perusahaannya sedang dalam tahap rekstrukturisasi.