Hong Kong sedang mengalami kegentingan. Situasi perekonomiannya tengah tak sehat terdampak dari gejolak sosial-politik. Seluruh pihak merasakan kerugian, termasuk para miliarder asal Hong Kong. Mereka ramai-ramai kehilangan status miliarder karena hartanya menurun drastis.
Melansir dari Bloomberg, protes masif yang terjadi di Hong Kong berdampak pada harta miliarder di sana. Mereka mengalami kerugian mencapai US$18,6 miliar atau sekitar Rp265 triliun.
Baca Juga: Selamat Tinggal! Orang Kaya di Hong Kong Kehilangan Status Miliarder
Ada 10 orang terkaya di Hong Kong yang sahamnya terus merosot sejak (23/7/2019) lalu. akibatnya, mereka harus ikhlas melihat hartanya yang kian berkurang.
Sebut saja, miliarder dermawan Li Ka-shing mengalami kerugian terbesar, yakni US$2,7 miliar atau Rp38,5 triliun. Sementara itu, saham Tencent yang didaftarkan di Bursa Hong Kong berdampak pada kekayaan CEO-nya, Ma Huateng. Ia kehilangan US$1,6 miliar atau setara Rp22,8 triliun.
Krisis politik Hong Kong yang belum menemukan jalan terang membuat luntur daya tarik Hong Kong sebagai kota keuangan dan perdagangan dunia. Sektor turisme dan ritel juga sudah terdampak.
Baca Juga: 3 Hari Demo Besar di Bandara Hong Kong, Amerika dan Australia Peringatkan Warganya
Selengkapnya, berikut 10 orang terkaya Hong Kong yang hartanya menurun:
1. Ma Huateng: US$1,6 miliar (Rp22,8 triliun)
2. Li Ka-Shing: US$2,7 miliar (Rp38,5 triliun)
3. Hui Ka Yan: US$1,9 miliar (Rp27,1 triliun)
4. Lee Shau Kee: US$2,4 miliar (Rp34,2 triliun)
5. Yang Huiyan: US$2 miliar (Rp28,5 triliun)
6. Henry Cheng: US$2,2 miliar (Rp31,3 triliun)
7. Lui Che-Woo: US$2 miliar (Rp28,5 triliun)
8. Zhang Zhidong: US$800 juta (Rp11,4 triliun)
9. Raymond Kwok: US$1,3 miliar (Rp18,5 triliun)
10. Peter Woo: US$1,7 miliar (Rp24,2 triliun)