Jumat 16 Aug 2019 01:45 WIB

Siapa Pemimpin di Sektor E-Wallet Indonesia, Gopay atau Ovo?

Dua pemain e-wallet di Indonesia memiliki kelebihan-kelebihan yang berbeda.

Rep: Tanayastri Dini Isna(Warta Ekonomi)/ Red: Tanayastri Dini Isna(Warta Ekonomi)
Siapa Pemimpin di Sektor E-Wallet Indonesia, Gopay atau Ovo?. (FOTO: Go-Pay)
Siapa Pemimpin di Sektor E-Wallet Indonesia, Gopay atau Ovo?. (FOTO: Go-Pay)

Gopay jadi sistem pembayaran digital dengan jumlah pengguna aktif terbesar pada kuartal kedua 2019, menurut data yang dikumpulkan oleh iPrice dan App Annie dalam laporan terbarunya, dikutip dari KrAsia (15/8/2019).

Posisi itu sudah diraih oleh Gopay sejak kuartal keempat 2017, dinilai dari segi pengguna aktif bulanan ataupun unduhan. Laporan yang sama menyebutkan, Gopay berhasil mencatatkan US$6,3 miliar transaksi pada Februari 2019 dengan 70% transaksi Gojek dilakukan melalui Gopay.

Ovo berada di posisi kedua dari segi pengguna aktif bulanan tertinggi, diikuti oleh Dana yang didukung Ant Financial, LinkAja, dan Jenius milik Bank BTPN. Sementara itu, aplikasi dompet digital yang paling banyak diunduh di Indonesia pada kuartal ini meliputi: Gopay, Ovo, Dana, LinkAja, dan iSaku.

Baca Juga: Cerita Mulia Perjalanan Karier CEO GoPay

Dana dan LinkAja bersaing ketat untuk menjadi pemain ketiga di Indonesia dari segi pengguna aktif bulanan dan unduhan.

Sebelumnya, LinkAja pernah menduduki posisi ketiga dari segi pengguna aktif bulanan pada kuartal ketiga 2018. Pada kuartal pertama 2019, Dana mengalahkan platform bekingan BUMN itu.

Dari segi unduhan, LinkAja juga menduduki posisi keempat dalam tiga kuartal terakhir, sedangkan Dana ada di urutan ketiga.

Dana dan LinkAja mungkin akan kesulitan menantang dua besar pemain pembayaran digital itu, mengingat Ovo dan Gopay sama-sama terintegrasi dalam platform aplikasi super berbeda, Grab dan Gojek.

Baca Juga: Mantan Petinggi OVO Resmi Jadi CEO Baru BeliMobilGue

Menyadari persaingan ketat di ruang pembayaran digital berbasis seluler, LinkAja berkolaborasi strategis dengan Go-Jek untuk menambahkan opsi pembayaran nontunai dalam ekosistem Go-Jek, menambah peluangnya untuk masuk ke tiga besar di sektor tersebut.

Mengutip data dari laporan Pembayaran Seluler ASEAN 2019 oleh Nomura, iPrice menyimpulkan, penggunaan e-wallet meningkat 50% dalam dua tahun terakhir, menandakan peran penting fintech dalam meningkatkan budaya tanpa uang tunai di Indonesia, dengan jutaan individu yang tidak memiliki rekening bank.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement