Ahad 18 Aug 2019 20:14 WIB

Yuk, Lihat Bisnis Fesyen Nicolas Sean, Anak Ahok

Produksi fesyen anak Ahok ini berisi pesan dan gambar khas Indonesia.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Elba Damhuri
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bermain bersama kedua anaknya Nicholas Sean Purnama (kiri) dan Daud Albeenner Purnama di Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RTH RPTRA) Kalijodo, Jakarta.
Foto: Antara
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bermain bersama kedua anaknya Nicholas Sean Purnama (kiri) dan Daud Albeenner Purnama di Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RTH RPTRA) Kalijodo, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID BANDUNG---Anak Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), mulai terjun menjadi entrepreneur. Yakni, dengan berbisnis fashion yang cukup unik. Anak Ahok bernama Nicholas Sean, membuat bisnis fesyen.

Nicholas Sean, mengelola bisnisnya bersama temannya bernama Olwen Salim membuat berbagai produk fesyen dengan tema nasionalisme. Karena, menurut Nicholas Sean, ia memang membuat produk sekaligus memiliki misi ingin mengangkat tema persatuan lewat kaus, topi, hoodie dan jogger pants. Sehingga, desain produk yang memiliki merek SE Indonesia ini berisi pesan dan gambar khas Indonesia.

Produk SE Indonesia, kata dia, membuat tema dengan edisi City Series yang bertuliskan nama - nama kota dari Sabang sampai Merauke. SE Indonesia juga, membuat sablon unik yang diambil dari nominal mata uang paling hits di tanah air. Yakni, uang koin Rp 100 yang bergambar wayang hingga uang Rp 500 yang bergambar orang utan.

"Tujuan awalnya sih kita pengin bikin brand asli Indonesia yang membawa narasi dan pesan nasionalisme di kalangan milenial. Jadi saat dipakai, baju itu bisa mengangkat local pride dan kebanggan tersendiri," ujar Nicholas Sean kepada wartawan di acara Poppins Bazzar Paris Van Java, akhir pekan lalu.

Menurut Sean, sejak dirilis pada April 2019, kaos SE Indonesia sudah terjual 2.000 piece untuk satu artikel model. Ia cukup terkejut, karena produknya mendapatkan respon yang luar biasa. Bahkan, kaosnya dibeli oleh semua segmen usia dari mulai anak muda, tante-tante, om-om hingga oma-oma.

"Bidikan awalnya memang menyebarkan narasi nasionalisme di kalangan muda. Tapi belakangan pasarnya melebar bahkan oma-oma juga beli," katanya.

Moment perayaan 17 Agustus pun, kata dia, berpengaruh pada penjualan produknya. Karena, kaos nasionalismenya semakin banyak yang membeli.

"Kemarin ada yang langsung beli 14 buah untuk sekeluarga. Katanya sih buat kostum perayaan 17 Agustus," kata Sean.

Sementara menurut Olwen, Se Indonesia pun sangat diminati pasar mancanegara. Terutama, produk dengan desain gambar peta kepulauan Nusantara. Produknya ini, dikirim ke beberapa negara. Di antaranya, Singapura, Malaysia, Dubbai, Australia hingga Kanada.

"Kalau di luar negeri sih banyak yang tertarik gambar peta Indonesia sih," katanya.

Tapi, kata dia, ke depan ia akan melakukan penelitian untuk edisi tematik di dalam negeri. Misalnya, seperti kali ini untuk berjualan di Bandung, ia membuat kaus dengan gambar ikon heritage Gedung Merdeka.

Di tempat yang sama, Penggagas POPPINS BAZAAR, Anita Suryadinata, bazar yang digelar ini menjadi wadah bagi brand lokal untuk mempromosikan karya kebanggaannya ke pangsa pasar yang sesuai. Tema bazaarnya kali ini adalah “Aloha! Summer” dan “Poppins Great Sale” yang digelar di Curug Langit, Sky Level 1, Paris van Java, dari 16 sampai 18 Agustus 2019.

Sebagai wadah bersama, kata dia, POPPINS menguatkan posisinya sebagai platform bagi para entrepreneur di bidang kuliner, fashion, dan kecantikan untuk semakin bersinergi. Dengan jejaring yang luas dan sudah kuat, menjadikan bazaar kali ini sebagai kesempatan bagi banyak entrepreneur untuk saling memberikan inspirasi dan berkontribusi.

"Apalagi, bazaar kali ini diselenggarakan bertepatan dengan momen peringatan HUT ke-74 Republik Indonesia," katanya.

Secara spesial, kata dia, POPPINS hadir dengan balutan tema “Yang Muda Yang Berkarya” untuk menunjukkan kreativitas dan kualitas para entrepreneur muda Indonesia.

Sementara menurut salah seorang dari tim POPPINS, Natalie Koswara, POPPINS telah berkembang bukan hanya sebagai platform untuk entrepreneur berjualan produk andalannya. "Tapi juga sebagai platform to share your idea, launch your idea, and to make your idea happens. Together we will make great things happens,” paparnya.

Dalam tema itu, kata dia, POPPINS juga ingin menonjolkan generasi muda supaya platform ini bisa dimanfaatkan maksimal oleh para entrepreneur muda, khususnya di Kota Bandung. Di sinilah, para pegiat bisnis bisa saling berbagi inspirasi dan berkontribusi untuk mengembangkan pengetahuan, mentoring, dan membuka jejaring yang baik seluas mungkin.

"Karena itulah, baik pengisi tenant maupun pengisi acara didominasi para generasi muda yang dapat menginspirasi. Mereka bukan saja muda, tapi juga merupakan talented entrepreneurs. Salah satunya, Sean," katanya.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement