EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank MNC International Tbk menargetkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 50 miliar pada dana murah atau currenct account and saving account (CASA) hingga akhir tahun ini. Saat ini, porsi DPK dari dana murah masih sebesar 20 persen sedangkan terbesar dana mahal mencapai 80 persen.
Presiden Direktur MNC Bank Mahdan mengatakan perusahaan telah bekerja sama dengan platform pengelola digital membership and subcription rewards serta referral marketing. Adapun kerja sama ini untuk meningkatkan layanan nasabah tabungan berupa point reward dalam bentuk kartu kredit digital MNC Bank Loyalty Club.
“Melalui program tersebut kami menargetkan DPK bisa menyumbang Rp 50 miliar. Kami juga mendorong pertumbuhan nasabah baru dan mengembangkan digital banking,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (22/8).
Menurutnya penandatanganan pemilihan format digital ini sebagai pertanda MNC Bank siap menjadi bank masa depan di era digitalisasi. Kerja sama ini merupakan langkah awal dalam usaha perusahaan bermigrasi dari transaksi ke suatu hubungan berkelanjutan, dari nasabah menjadi agen penyebaran reputasi.
“Kerja sama antara TADA dan MNC Bank berlaku bagi nasabah Tabungan MNC termasuk rekening payroll, serta tabungan MNC Junior. Kartu elektronik sebagai wadah poin loyalitas dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi TADA di smartphone,” jelasnya.
TADA merupakan customer engagement platform yang telah berperan mendukung lebih dari 500+ brand berinovasi dalam strategi marketing. “Kami berharap kerja sama ini mampu menggaet 100 ribu nasabah baru MNC Bank,” ucapnya.
Hingga Juni 2019, pendapatan bunga bersih MNC Bank mencapai Rp 203,455 miliar atau meningkat 12 persen dibandingkan Juni 2018 sebesar Rp 181,350 miliar. Net Interest Marging (NIM) pada Juni 2019 sebesar 4,07 persen atau meningkat dibandingkan Juni 2018 sebesar 3,70 persen.
Adapun DPK yang dihimpun Bank Juni 2019 Rp 8,448 triliun. Sementara pada sisi penyaluran kredit, MNC Bank per Juni 2019 mencatat Rp 7,907 triliun meningkat 5,27 persen dibandingkan Juni 2018 Rp 7,511 triliun.