Senin 26 Aug 2019 15:35 WIB

Bersaing dengan Go-Jek dan Be, Grab Perkuat Investasi di Vietnam

Grab berencana berinvestasi besar di Vietnam sebagai negara prioritas bisnis

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Bersaing dengan Go-Jek dan Be, Grab Perkuat Investasi di Vietnam. (FOTO: TechCrunch)
Bersaing dengan Go-Jek dan Be, Grab Perkuat Investasi di Vietnam. (FOTO: TechCrunch)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Grab berencana berinvestasi besar di Vietnam sebagai negara prioritas bisnis mereka. Perusahaan diproyeksikan menggelontorkan ratusan juta dolar di negara itu.

Menurut pernyataan Presiden Grab, Ming Maa kepada Reuters (26/8/2019), Vietnam memiliki karakteristik yang mirip dengan Indonesia di mana banyak konsumen muda dari kelas menengah menggunakan aplikasi dan situs Grab untuk mengakses layanannya.

"Saya prediksikan kami akan berinvestasi lebih dari seratus juta dolar untuk mengembangkan bisnis di Vietnam," kata Maa dalam laporan itu.

Baca Juga: SpaceX Siapkan Bisnis Ridesharing, Semacam Grab?

Di Vietnam, Grab bermitra dengan fintech Moca pada 2018 guna merilis dompet digital. Bahkan, perusahaan membangun joint venture dengan Credit Saison, korporasi kartu kredit Jepang yang menawarkan pinjaman dan analisis kredit untuk konsumen dan UMKM di Asia Tenggara. 

Negara itu berada di antara posisi ketiga dan keempat dalam pasar tertinggi Grab, menurut Maa yang bergabung ke Grab tiga tahun lalu. Maa menambahkan, "Kami sangat mengantisipasi (bisnis) di Vietnam."

Menurut App Annie, Grab menjadi aplikasi berbagi tumpangan yang paling banyak diunduh sejak Januari sampai Juli 2019. Go-Jek dan Be merupakan sejumlah pesaingnya di sana.

Sementara di Indonesia, investasi Grab bertujuan membangun jaringan transportasi masa depan dan mengubah lanskap layanan penting seperti kesehatan.

Baca Juga: Miliki 5 Juta Lebih Titik Penjemputan, Grab Tingkatkan Akurasinya

Bersaing dengan Go-Jek, bisnis Grab di Indonesia berevolusi dari aplikator berbagi tumpangan menjadi aplikasi super dengan layanan pembayaran, pengiriman makanan, logistik hingga pemesanan hotel.

Pasar terbesar kedua Grab ialah Singapura. Perusahaan membangun markas bernilai US$135 juta dengan lebih dari 4,5 juta mitra pengemudi. Grab menargetkan menggandakan pendapatan menjadi US$2 miliar tahun ini.

Total volume barang dagangan bruto (GMV) dalam pengiriman makanan Grab bertumbuh 300% pada semester pertama. Grabfood berkontribusi 20% dari toal GMV itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement