EKBIS.CO, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya mencapai lima persen pada akhir tahun ini. Sebab saat ini beberapa industri sudah terkena imbas pelemahan ekonomi, seperti sektor batu bara.
Ketua Kadin Rosan Roeslani mengatakan pelaku usaha sudah merasa pesimis akibat kondisi global yang terus bergejolak. “Kalau dunia usaha kita bisa antisipasi jika ada penurunan. Repotnya kalau kita mengantisipasi tiba-tiba terjadi penurunan yang berdampak ke dunia usaha,” ujarnya saat acara Kadin Talks di Menara Kadin, Jakarta, Senin (26/8).
Menurutnya beberapa negara lain sudah merevisi arah pertumbuhan ekonomi seperti Singapura. “Kita juga melihat apa apa sih yang terdampak dan apa yang kita jaga. Kalau sektor konsumsi, konsumsi domestik kita jaga,” ucapnya,
Kendati demikian, pihaknya menyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 5,1 persen. “Meski beberapa sektor sudah kena imbas. Ya kita antisipasi misalnya saat perekonomian menurun, menunda ekspansi agar lebih efisien,” ucapnya.
Sementara Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menambahkan pihaknya terus melakukan sinergi pelaku usaha. Sebab, mereka yang mengerti kondisi yang akan dihadapi.
Dia mencontohkan pada kebijakan uang muka properti. Bank Indonesia telah melakukan pertemuan dengan para pengusaha properti sebelum menetapkan kebijakan tersebut."Nah yang mengerti properti kan Pak Rosan (Ketua Kadin). Kami ngomong dengan pengusaha dulu baru berbicara dengan perbankan," ucapnya.
Setelah menerima masukan dari pengusaha, maka Bank Indonesia akan melanjutkan perbincangannya ke pihak perbankan. "Kebijakan kami begitu dirumuskan, tes dulu. Bicara dengan pelaku supaya betul-betul,” ucapnya.