Selasa 27 Aug 2019 07:51 WIB

Telkomsel dan Bluebird Kolaborasi Hadirkan Taksi Berbasis IoT

IoT ini menjaga visibilitas dan keamanan aset perusahaan, juga kualitas layanan

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Telkomsel dan Bluebird Kolaborasi Hadirkan Taksi Berbasis IoT. (FOTO: Telkomsel)
Telkomsel dan Bluebird Kolaborasi Hadirkan Taksi Berbasis IoT. (FOTO: Telkomsel)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Telkomsel berkolaborasi bersama Bluebird dengan mengintegrasikan layanan Internet of Things (IoT) terdepan dari Telkomsel pada armada taksi Bluebird. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) Senin (26/8/2019) di Jakarta.

Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini mengatakan, Telkomsel bangga dapat menghadirkan solusi inovatif berbasis IoT di industri transportasi bagi Bluebird.

"Implementasi IoT Telkomsel ke dalam ekosistem digital Bluebird merupakan perwujudan komitmen kami dalam mendukung visi Making Indonesia 4.0 dari pemerintah," ujar Thea Marthini dalam sambutannya.

Dalam kolaborasinya dengan Bluebird, Telkomsel menghadirkan IoT Control Center, solusi cloud-based yang aman dan terpercaya untuk melakukan manajemen perangkat IoT. IoT Control Center mampu memberikan visibilitas dan keamanan aset perusahaan, menjaga kualitas layanan, memastikan kinerja perangkat selalu optimal, serta memprediksi biaya pengeluaran.

Baca Juga: Laboratorium Teknologi hingga Aplikasi Telkomsel Dukung Ekosistem Digital Kampus

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Noni Purnomo menyampaikan, dengan berbagai manfaat yang dihadirkan, Bluebird berharap IoT Bluebird yang didukung oleh layanan Telkomsel ini dapat menjadi solusi yang membantu Bluebird mengakselerasikan produktivitas dan kinerja sehingga mampu memberikan nilai tambah dalam melayani pelanggan.

"Kami percaya bahwa kolaborasi ini tidak hanya menghasilkan efisiensi di dalam operasional Bluebird, namun juga berdampak positif bagi industri transportasi di Indonesia melalui peningkatan kualitas layanan penumpang, pengemudi dan juga kendaraan," tambahnya.

Untuk saat ini, ekosistem IoT di armada Bluebird ditargetkan untuk diimplementasi pada 10.000 unit hingga 31 Desember 2019. Secara keseluruhan potensi armada Bluebird yang mengimplementasikan layanan IoT Control Center Telkomsel mencapai 25.000 taksi dimana target tersebut akan dicapai pada Kuartal II tahun 2020.

Baca Juga: Lawan Polusi Mobil, Beijing Targetkan 20 Ribu Taksi Listrik Mengaspal

Selain itu, tidak hanya mentransformasi operasional taksi Bluebird menjadi berbasis IoT, Telkomsel turut menyediakan akses khusus yaitu UMB (USSD Menu Browser) khusus bagi pengemudi taksi Bluebird untuk melakukan top-up paket data dari Telkomsel.

"Semoga kolaborasi antara Telkomsel dan Bluebird ini dapat menginspirasi berbagai industri lainnya dalam mengimplementasikan teknologi digital demi karena penguasaan teknologi menjadi kunci penentu bagi Indonesia untuk bisa bersaing di era Industri 4.0." tutup Emma.

Berdasarkan keterangan, IoT Control Center mampu memperkuat sebuah ekosistem IoT secara menyeluruh melalui berbagai perangkat yang saling terkoneksi di dalam jaringan Bluebird. Salah satunya adalah IoT Bluebird yang akan menjadi solusi pengganti Fleety, sebagai perangkat penghitung argo serta penerima pesanan berbasis jaringan 2G yang selama ini dipakai di armada Bluebird.

Perangkat IoT Bluebird akan didukung oleh jaringan 4G LTE Telkomsel, sebagai perangkat komputer multi-fungsi yang terpasang di semua tipe armada Bluebird lengkap dengan fitur seperti argo meter untuk taksi, pengiriman order penumpang, pelacakan posisi (GPS), komunikasi dengan penumpang dan operator pusat, termasuk pembayaran.

Perangkat ini juga terhubung langsung dengan kendaraan sehingga mampu membaca data-data vital dari kondisi kendaraan dan mengirimkannya langsung ke sistem aplikasi Bluebird.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement