EKBIS.CO, KLATEN -- PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), layanan fintech Peer-to-Peer (P2P) lending membidik penyaluran pembiayaan di daerah pedesaan di Sulawesi. Selama ini perusahaan menyalurkan pembiayaan khususnya pelaku usaha perempuan di Pulau Jawa.
Chief Risk & Sustainability Officer Aria Widyanto mengatakan perusahaan akan melakukan penetrasi ke Sulawesi Selatan pada bulan depan. "Mitra Amartha sebagian besar berada di pulau Jawa," ujarnya saat acara Amartha Village Tour Klaten, Yogyakarta, Rabu (28/8).
Menurutnya Amartha merupakan layanan pinjaman online yang berbeda dengan fintech lainnya. Dia menekankan, fokus Amartha adalah mengembangkan potensi masyarakat bawah khususnya perempuan dan tak tersentuh bank konvensional (unbankable).
"Kita bukan menyalurkan dana untuk hal yang bersifat konsumtif tapi harus ada dampak sosial yang didapatkan," jelasnya.
Selain itu, menjaga ekosistem nasabah atau mitra agar tetap mampu membayar biaya cicilan, Amartha juga melakukan pendampingan hingga pelatihan bagi mitra Amartha. "Pendampingan dan pelatihan pun berupa peningkatan scale bisnis, keuangan, manajemen hingga pemasaran," ucapnya.
Sementara Chief Commercial Officer Amartha Hadi Wenas menambahkan proses pendampingan Amartha biasa disebut Majelis Amartha. Adapun pembentukan majelis ini terdiri dari 15 orang - 20 orang yang tinggal berdekatan.
Kemudian pengajuan pinjaman didasari atas rencana usaha dan profil calon peminjam. Pengajuan akan dievaluasi sistem skor kredit lalu apabila disetujui dan didanai maka tim Amartha akan memfasilitasi akad.
"Pertemuan minggu wajib untuk kelompok Majelis Amartha selama masa pinjaman agar memiliki semangat gotong royong serta mengetahui perkembangan usaha tiap anggota. Pertemuan akan difasilitasi oleh tim lapangan," jelasnya.