Ahad 01 Sep 2019 12:25 WIB

Ini Aplikasi Cara Tangkap Ikan, Bukan Cari Ikan

Ribuan nelayan di berbagai daerah telah memanfaatkan aplikasi Laut Nusantara

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
XL Axiata: Aplikasi Laut Nusantara Versi 3, Cara Tangkap Ikan, Bukan Cari Ikan. (FOTO: Sufri Yuliardi)
XL Axiata: Aplikasi Laut Nusantara Versi 3, Cara Tangkap Ikan, Bukan Cari Ikan. (FOTO: Sufri Yuliardi)

Warta Ekonomi.co.id, Jembrana, Bali --- Sudah ribuan nelayan Indonesia di berbagai daerah telah memanfaatkan aplikasi Laut Nusantara dan merasakan manfaatnya. Saat ini tercatat hampir 15 ribu pengguna aktif yang berasal dari kalangan nelayan, baik yang telah mendapatkan sosialisasi dan bantuan perangkat langsung dari PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) maupun yang mengunduh secara mandiri.

Aplikasi Laut Nusantara merupakan inovasi data digital kelautan yang dikembangakan XL Axiata bersama Badan Riset dan Observasi Laut (BROL) - Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia yang saat ini sudah versi 3. 

Peluncuran aplikasi Laut Nusantara Versi 3 ini dilakukan dalam acara bertajuk “Inovasi Bahari” yang diinisiasi oleh Badan Riset dan Observasi Laut (BROL) - Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, di Desa Perancak, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (29/9).

Hadir dalam acara tersebut antara lain Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekologi dan Sumberdaya Laut Aryo Hanggono, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP)  Sjarief Widjaja, Kepala Pusat Riset Kelautan (PUSRIKEL)  Riyanto Basuki, dan Bupati Kabupaten Jembrana I Putu Artha dan mewakili XL Axiata, hadir Direktur Teknologi, Yessie D. Yosetya dan Group Head East Region, Mochamad Imam Mualim. 

“Ternyata daya tarik aplikasi Laut Nusantara semakin kuat dan meluas di kalangan nelayan Indonesia. Dari sistem, kami bisa mendeteksi penggunaannya secara regular oleh masyarakat nelayan di banyak daerah di Indonesia di mana sosialisasi langsung dari kami belum sampai di area-area itu," ujar Yessie D Yosetya di Desa Perancak, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (29/8).

Sjarief Widjaja mengungkapkan produktivitas nelayan yang menggunakan aplikasi Laut Nusantara sudah terbukti meningkat signifikan. Jika dibandingkan dengan sebelum menggunakan aplikasi ini, kenaikan hasil tangkap secara rata-rata bisa sampai dua kali lipat.

Melalui aplikasi Laut Nusantara, nelayan bisa langsung mengetahui lokasi keberadaan ikan dengan lebih pasti. Fitur yang menunjukkan lokasi keberadaan ikan ini didukung oleh data dan teknologi dari BROL. Data yang disajikan berdasarkan citra satelit yang up to date sehingga sangat efektif untuk mendeteksi keberadaan ikan.

Lanjutnya, nelayan pengguna aplikasi Laut Nusantara juga memanfaatkan penuh panduan keselamatan melaut yang diberikan. Panduan ini berupa data-data perkiraan cuaca, terutama mengenai kecepatan dan arah angin, juga tinggi gelombang. Data-data kondisi alam tersebut bahkan disertai lokasinya. Dengan begitu, sebelum nelayan berangkat melaut, mereka sudah bisa memperhitungkan resiko keselamatan yang akan dihadapi di laut.

Untuk memaksimalkan manfaat aplikasi Laut Nusantara, XL Axiata terus menambah fitur-fitur baru yang dibutuhkan nelayan. Fitur yang paling baru adalah navigasi ke titik tangkapan ikan. Fitur ini seperti penunjuk jalan yang aman menuju lokasi ikan dengan mempertimbangkan antara lain keberadaan karang dan berbagai penghalang di laut.

Fitur ini akan sangat berguna bagi nelayan yang melakukan pekerjaannya di malam hari yang gelap dan tidak semua karang atau pulau kecil dilengkapi dengan mercusuar.

Selain itu nelayan juga bisa memperhitungkan jarak tempuh yang kemudian bisa memperhitungkan kebutuhan BBM. Yang tak kalah penting nelayan juga bisa mengirimkan informasi kondisi darurat atau SOS yang dihadapinya kepada admin Laut Nusantara melalui fitur chat yang selanjutnya akan diteruskan kepada pihak berwenang dalam keselamatan di laut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement