Ahad 01 Sep 2019 09:05 WIB

Anies Baswedan Apresiasi Muslim LifeFest 2019

Seharusnya konsepsi bisnis berbasis syariah dan gaya hidup halal tertanam kuat

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Gubernur DKI Apresiasi Muslim LifeFest 2019. (FOTO: Ning Rahayu)
Gubernur DKI Apresiasi Muslim LifeFest 2019. (FOTO: Ning Rahayu)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam sambutannya turut mengapresiasi gelaran Indonesia Muslim Lifestyle Festival (Muslim Life Fest) yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, mulai hari ini hingga 1 September 2019. 

Anies juga turut membuka langsung acara yang terselenggara berkat kolaborasi antara Lima Event dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Indonesia (PULDAPII), Yayasan Alumni Pesantren Islam Al lrsyad Tengaran (YAPIAT) Puldapia. 

Menurut Anies, sudah seharusnya konsepsi bisnis berbasis syariah dan gaya hidup halal (halal lifestyle) tertanam kuat dan menjadi pondasi yang menggerakkan roda perekonomian bangsa. Mengingat populasi muslim di Indonesia tertinggi di dunia, yaitu 87 % dari total penduduk Indonesia sebanyak 261 juta jiwa, atau sebesar 12,7 %-nya muslim di dunia ada di Indonesia. 

Baca Juga: Muslim LifeFest Satukan Konsep Entrepreneur dengan Syariah

Tahun 2017, Global Islamic Forum mengkalkulasi total belanja masyarakat muslim dunia dari berbagai sektor halal seperti makan dan minum, farmasi, kosmetik, busana muslim, wisata dan media hiburan halal serta keuangan syariah telah mencapai US$ 2,1 triliun yang nilainya setara dengan 0,27 persen dari total produk bruto dunia. 

Global Islamic Economic Forum memperkirakan tahun 2023 perputaran ekonomi syariah akan mencapai USS 3 triliun atau sekitar Rp 4S ribu triliun, linier dengan pertumbuhan penduduk muslim dunia. 

Saat ini, Indonesia baru di peringkat 11 dan 15. Sedangkan untuk sektor seperti keuangan Islam, halal travel dan halal kosmetik/farmasi, Indonesia masuk dalam 10 besar. Halal travel menduduki peringkat tertinggi yaitu di nomor 4.

”Sudah saatnya Indonesia menjadi pemain utama ekonomi syariah,” tandas Anies. 

Baca Juga: Ciptakan Halal Value Chain, BI Perluas Temu Bisnis Ekonomi Syariah

Sebagai pemain utama, Anies mengatakan, umat Islam harus memiliki jiwa entrepreneurship dan memahami prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi. Satu sisi, antusiasmi gairah gaya hidup halal di kalangan anak muda saat ini sudah kelihatan bergema. 

Hal itu terlihat dari gerakan - gerakan anak muda yang hijrah untuk bisa sepenuhnva menjalani gaya hidup halal. Perkembangan ini, tentu memunculkan fenomena maraknya digunakan istilah syariah dan halal. 

”Saya melihat, Indonesia Muslim Lifestyle Festival menelurkan konsep gelaran yang berbeda. Bukan sekedar mengajak umat mengenal produk-produk halal, tetapi juga menyuguhkan pemikiran-pemikiran cemerlang tentang bagaimana mengimplementasikan fiqih-fiqih muamalah kontemporer untuk menjawab dinamika kebutuhan masyarakat yang ingin hijrah pada gaya hidup halal,” papar Anies. 

Anies menyoroti, sampai saat ini Indonesia baru memiliki jumlah entrepreneur sebesar 3,1% dari total populasi penduduk sebanyak 267 juta jiwa. Jumlah ini terbilang kecil karena rata-rata negara yang maju memiliki wirausaha sebanyak minimal 14% dari total populasi penduduk. 

Dengan tingginya jumlah penduduk muslim seiring pesatnya tren gaya hidup halal di tanah air, semakin membuka peluang Indonesia untuk mencetak wirausahawan baru yang menjalani bisnis sesuai tuntunan syariah. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement