Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Modal ventura Jepang, Leave a Nest dan FocusTech Ventures Pte berkolaborasi dengan produsen peralatan pertanian Kobashi Industries dan produsen produk mikroalga Euglena untuk mendirikan Germi8 di Singapura. Mereka akan membidik startup agripangan di Asia Tenggara sebagai wadah investasi.
Perusahaan modal ventura gabungan itu berencana berinvestasi sekitar 100 juta yen (sekitar Rp13,4 miliar) dalam sekitar 20 proyek selama tiga tahun ke depan.
Germi8 akan memanfaatkan kekuatan perusahaan untuk menyediakan permodalan agripangan dengan dana, keahlian, dan koneksi yang sesuai dengan skala Asia Tenggara, menurut keterangan resmi perusahaan yang dilansir dari DealStreetAsia, Jumat (30/8/2019).
Baca Juga: Dear Startup, Modal Ventura BRI Siap Tebar Modal hingga Rp3,5 Triliun Nih!
Leave a Nest Singapore Pte Ltd berdiri pada 2010 sebagai platform inovasi teknologi yang mendalam di wilayah tersebut.
Sejak 2014, program unggulan perusahaan, Tech Planter telah berkembang pesat di Asia Tenggara dengan tujuan menemukan dan mengembangkan startup di sektor seperti ilmu pengetahuan dan teknologi.
Di sisi lain, FocusTech Ventures merupakan perusahaan investasi swasta berbasis di Singapura yang mulai beraliansi dengan Leave a Nest pada Februari 2018. Keduanya mendukung startup teknologi mendalam di Jepang dan kawasan Asia Tenggara melalui modal dan koneksi strategis.
Sementara itu, Kobashi Industries telah mengidentifikasi berbagai masalah dan peluang pertanian di Asia Tenggara. Hal itu mendorong kolaborasi binis dengan Leave a Nest pada Januari 2018.
Baca Juga: Softbank Mau 'Nyuntik' Startup Edutech dan Agritech Indonesia
Euglena Co Ltd juga terhubung dengan Grup Leave a Nest. Mereka berfokus pada riset dan penemuan bibit-bibit startup, berkerja sama dengan Institut Teknologi Internasional Malaysia-Jepang.
Sektor agripangan di Asia Tenggara semakin menarik perhatian para pemodal ventura.
Pada April lalu, Big Idea Ventures berupaya menghimpun US$100 juta untuk menanamkan modal di startup tahap awal yang bergerak di sektor makanan nabati, protein alternatif, dan teknologi pangan global.
Didirikan oleh Mantan Direktur Pelaksana di Akselerator Food-X, perusahaan modal ventura itu mendapatkan komitmen modal dari Temasek Holdings, Tyson Foods dari Amerika Serikat, dan Enterprise dari Singapura.