Sabtu 31 Aug 2019 17:14 WIB

Elon Musk Percaya Mesin Akan Kalahkan Manusia, Jack Ma Tidak Percaya. Kenapa?

Pengusaha miliarder itu tampil satu panggung di Konferensi World AI di Shanghai.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Elon Musk Percaya Mesin Akan Kalahkan Manusia, Jack Ma Tidak Percaya. Kenapa?. (FOTO: Fortune)
Elon Musk Percaya Mesin Akan Kalahkan Manusia, Jack Ma Tidak Percaya. Kenapa?. (FOTO: Fortune)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Inilah teka-teki terbesar abad 21. Siapa yang akan lebih powerful di planet Bumi ini, mesin atau manusia? Berbagai ramalan, buku, atau pun fil science fiction banyak mengulas ini. Tapi sampai sekarang, belum ada yang pasti siapa yang akan menang.

Menurut chairman Alibaba, Jack Ma, dan CEO Tesla, Elon Musk, salah satu tantangan terbesar bagi manusia dalam dua dekade mendatang adalah kurangnya sumber daya manusia.

Para pengusaha miliarder tersebut dipertemukan pada satu panggung di Konferensi World Artificial Intelligence (AI) di Shanghai pada Kamis (29/8/2019) untuk membahas kekuatan AI serta masa depan komputer.

Sebagaimana dikutip dari rt.com, Ma percaya kecerdasan buatan tidak menimbulkan ancaman bagi manusia. Ia mengklaim bahwa dibandingkan dengan manusia, komputer hanyalah mainan. Menurutnya, sumber daya terbaik di dunia adalah otak manusia.

Baca Juga: Pemanfaatan Teknologi AI untuk Penemuan Obat Hingga Eksplorasi Migas berbasis Teknologi

"Tidak mungkin manusia dapat dikendalikan oleh mesin. Komputer adalah mesin yang ditemukan oleh manusia," jelasnya.

Musk tidak setuju dengan Ma, ia mencatat bahwa komputer menjadi lebih pintar daripada manusia di semakin banyak bidang dan bahwa tren akan terus berlanjut.

“Kita akan jauh, jauh melampaui dalam segala hal. Saya jamin," katanya kepada Ma.

Dia juga menunjuk kemajuan dalam catur dan permainan papan China Go sebagai bukti kemajuan dalam AI.

"Ponsel Anda dapat menghancurkan juara dunia catur, secara harfiah," terangnya.

Menyatakan pendapatnya, pendiri Tesla dan SpaceX mengatakan bahwa mesin mampu menciptakan hal-hal yang lebih unggul daripada manusia. Manusia bukan langkah terakhir dalam evolusi, dan Musk memperingatkan bahwa semua orang harus waspada dan berpikir bahwa mereka lebih pintar daripada yang sebenarnya.

Baca Juga: Keren, AI Bisa Perkuat Layanan Kesehatan Indonesia

“Kesalahan paling penting yang dilakukan orang pintar adalah mereka pikir mereka pintar. Komputer sudah lebih pintar daripada orang,” katanya.

Ma, terlihat sesekali merasa bosan atau bingung dengan komentar Musk, karena ia sering menarik ekspresi sedih dan mengangkat alis. Terlihat bahwa ia tidak setuju dengan pernyataan lawannya.

"Komputer mungkin pintar, tetapi manusia jauh lebih pintar. Kita menemukan komputer dan saya belum pernah melihat komputer menemukan manusia," tuturnya.

Menurut pendiri raksasa e-commerce, AI akan membuka bab baru sehingga manusia akan mengenal diri mereka lebih baik. "Sebagian besar proyeksi tentang AI salah. Orang-orang yang pandai tentang AI tidak takut karenanya."

Sementara bersikeras bahwa dia "bukan orang teknologi," Ma menambahkan: "Saya pikir AI dapat membantu kita memahami manusia dengan lebih baik. Saya tidak berpikir itu merupakan suatu ancaman. "

“Saya percaya bahwa dengan bantuan AI, manusia pada akhirnya dapat mencapai titik di mana rata-rata kerja hanya 3 hari dalam minggu, dengan hari kerja per hari rata-rata 4 jam. Itu membuka peluang bagi manusia untuk lebih menikmati hidup, dan hidup lebih lama,” ungkap Ma.

"Kita harus bersiap memasuki era di mana setiap orang akan hidup hingga 120 tahun," tambahnya.

Anda percaya siapa?

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement