EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin impor beras dalam waktu dekat tak akan terealisasi meski kekeringan melanda. Dipastikan produksi dan stok beras nasional dapat memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun ini.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi memastikan tak ada masalah berarti di sisi produksi beras. Hal itu seiring dengan adanya optimalisasi lahan rawa dan panen di wilayah nonlahan rawa, untuk itu impor dalam waktu dekat tak akan dibuka.
"Kita masih cukup (produksi), di gudang Bulog ada. Gak perlu impor, malah kita ekspor beras," ungkap Suwandi saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (1/9).
Meski begitu dia meyakini, Indonesia memang belum mampu mengekspor beras biasa. Umumnya ekspor yang dilakukan pemerintah hanya dalam komoditas beras khusus seperti beras organik. Oa meyakini meski Indonesia dilanda kekeringan, pasokan beras bakal aman dan tak membuka keran impor karena pemerintah tengah menggalakkan ekspor.
Dia menyebutkan, produksi panen secara bulanan di tahun ini dirata-rata sebesar 900 ribu-satu juta hektare. Dia juga membandingkan jumlah produksi di tahun ini hampir sama dengan produksi di tahun lalu, bahkan jumlah produksi tahun ini ditarget bakal lebih meningkat jika dibandingkan tahun lalu.
Suwandi optimistis sebab terdapat asumsi perhitungan produksi yang dilakukan BPS. Berdasarkan catatan BPS, luas panen gabah kering panen (GKP) Januari-Oktober 2019 sebesar 9,54 juta hektare dengan produksi sebesar 48,99 juta ton. Prediksi tersebut dinilai bakal surplus memenuhi kebutuhan.