EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk., Sunarso mengusung slogan baru yakni go smaller go shorter. Ini berarti BRI harus transformasi menjadi lebih kecil dan efisien untuk menjangkau lebih banyak UMKM.
"Di era saat ini, mau tidak mau kita harus lebih efisien dan murah," kata Sunarso dalam konferensi pers RUPSLB BRI, di Gedung BRI 1, Jakarta, Senin (2/9).
Usai pengunduran diri Suprajarto sebagai Dirut, Sunarso menyampaikan BRI akan mempertahankan kinerjanya yang selalu baik. Namun demikian, BRI juga akan terus mencari ruang baru untuk terus berkembang dan melakukan penyempurnaan.
"Tugas tim baru adalah menjaga jadi yang terbaik untuk sustain, mencari ruang improvement. Tidak ada kita sudah paling top, kita harus selalu cari ruang untuk terus maju," kata dia.
Sunarso mengatakan BRI adalah bank yang sejak lahir sudah memiliki DNA bisnis mikro. Sehingga tim selalu berkomitmen dan konsisten untuk menjaga bisnis dominan tetap di segmen UMKM.
Misi BRI dalam tiga tahun kedepan adalah harus bisa melayani rakyat sebanyak mungkin dengan harga semurah mungkin. Maka yang ditempuh adalah menurunkan biaya-biaya proses yang bisa diefisienkan, dan mempercepat proses bisnis.
Kuncinya adalah digitalisasi. BRI akan mengarah pada kedua hal yakni mendigitalkan proses bisnis untuk efisiensi dan digitalisasi untuk menemukan bisnis model bisnis baru yang membawa nilai tambah.
"Kita pastikan transfomasi BRI di digital, langkahnya adalah go smaller go shorter, kita perlu lebih kecil dari mikro," katanya.
Go smaller akan butuh biaya sehingga harus menggunakan strategi digital. Sunarso menambahkan, sejak 2016 BRI punya tujuan untuk jadi the most valuable bank in Asia dan transformasi digital.
BRI akan membuat finansial teknologi (fintek) dalam tiga tahun kedepan. Meski demikian, ia belum bisa memastikan apakah akan bergerak di pembiayaan, pembayaran, maupun ekosistem lengkap.
"BRI harus memiliki fintek dan acting as fintek, punya kapasitas sebagai fintek juga," kata dia.