EKBIS.CO, JAKARTA -- Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) yang jatuh pada tanggal 4 September dirayakan oleh PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dengan mengunjungi Sekolah Muhammadiyah di Jalan Limau, Jakarta Selatan. Chief Executive Officer Bank Muamalat Achmad K Permana terjun langsung melayani transaksi perbankan guru dan murid di sekolah tersebut.
Permana mengatakan, Muhammadiyah adalah salah satu mitra utama perseroan. Sekolah Muhammadiyah di Jalan Limau atau biasa disebut Limau Bendi School juga merupakan nasabah Bank Muamalat. Pembayaran uang sekolah di Limau Bendi School menggunakan fasilitas virtual account Bank Muamalat.
"Sebagai mitra utama, merupakan sebuah kebanggaan bagi kami dapat melayani langsung siswa dan guru di sekolah milik Muhammadiyah. Sebagaimana tema Harpelnas yang kami usung tahun ini yaitu ‘Kerja dan Hati yang Melayani’," kata Permana melalui siaran pers.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Kepatuhan Bank Muamalat Andri Donny juga menjadi guru tamu bagi siswa Sekolah Muhammadiyah dari tingkat SD, SMP dan SMA. Materi yang dibawakan adalah Manajemen Keuangan di Era Milenial.
Selain di Sekolah Muhammadiyah, direksi Bank Muamalat yang lain juga turun langsung melayani pelanggan di kantor cabang maupun melalui call center Salamuamalat. Adapun cabang yang dikunjungi antara lain Fatmawati, Bumi Serpong Damai (BSD) dan Rawamangun. Nasabah yang bertransaksi pada hari pelanggan ini diberikan bingkisan berupa kaktus mini.
"Kaktus kami pilih untuk mengurangi penggunaan plastik yang selama ini digunakan sebagai souvenir. Ini adalah bagian dari gerakan go green yang sejalan dengan kampanye #AyoHijrah yang kami canangkan sejak tahun lalu," katanya.
Bank Muamalat telah membakukan standar pelayanan yang diberi nama Service Ritual yang merupakan upaya peningkatan kualitas layanan yang dilakukan oleh frontliners Bank Muamalat. Kegiatan tersebut meliputi kesiapan diri baik mental, kompetensi dan penampilan, kesiapan peralatan kerja serta kesiapan lingkungan kerja yang bersih, rapi dan nyaman.
Harpelnas pertama kali dicetuskan oleh pakar pemasaran terkemuka Handi Irawan pada tahun 2003. Tujuannya adalah sebagai momentum dalam memompa semangat perusahaan dan memuaskan pelanggan.