EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengklarifikasi tudingan bahwa produk mobil Esemka menduplikasi mobil pabrikan asal China. Meski tidak secara tegas menyebutkan apakah produsen Esemka, PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), melakukan kerja sama dengan pabrikan luar negeri, Airlangga menyebut bahwa sudah banyak praktik kerja sama multiplatform antarprodusen otomotif.
Ia menyebutkan, kerja sama multiplatform sudah dilakukan oleh produsen besar seperti Nissan dan Mistubishi dari Jepang, Ssangyong Motor dari Korea Selatan dan Mercedes-Benz dari Jerman, hingga Seat dari Spanyol dan Fiat asal Italia. Tak hanya itu, produsen otomotif berbasis di Vietnam, Vinfast pun disebut memiliki kerja sama multiplatform dengan BMW.
"Jadi dalam industri otomotif multiplatform itu hal yang biasa. Yang paling penting adalah local content-nya, itu kan diproduksi di Indonesia, dan kita membicarakan industri, industri di sini konteksnya merek lokal, investor lokal untuk menjadi bagian dari 18 industri otomotif yang ada di Indonesia," kata Airlangga di Istana Negara, Selasa (10/9).
Menanggapi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mobil Esemka yang baru 60 persen, Airlangga optimistis capaian TKDN Esemka bisa terus meningkat. Ia yakin, semakin banyak komponen lokal diserap dari dalam negeri, akan membuat produk Esemka lebih kompetitif.
"Jadi memang local content itu sekarang industri itu just in time, logistic cost harus lebih rendah, terus stok material harus rendah. Jadi kalau sparepartnya harus impor semua kan costnya tinggi. Tapi kalau semua dari vendor lokal dia akan lebih efisien," katanya.