Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Desa Kutuh, Kuta Selatan, Badung, Bali, merupakan salah satu desa percontohan pariwisata. Pasalnya, pemerintah desa dan adat bersinergi dalam membangun wisata lokal yang turut memberdayakan masyarakat setempat.
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat semacam itu, pemerintah desa dan pemerintah adat bersama masyarakat mengembangkan inovasi desa basis masyarakat melalui badan usaha milik desa adat (Bumda). Di dalamnya terdapat sembilan unit usaha dan tiga unit layanan.
Kesembilan unit usaha yang dimaksud meliputi Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Wisata Pantai Pandawa, Gunung Payung Cultural Park, Atraksi Wisata Khusus Timbis Paragliding, Atraksi Wisata Khusus Seni dan Budaya, Unit Barang dan Jasa, Unit Pirantu Yadnya, Transportasi, dan Jasa Konstruksi Karya Undagi.
Baca Juga: Mandiri Serahkan Dana Rp110 Juta untuk Taman Wisata Kutuh
“(Desa) Kutuh punya sembilan bisnis dan tiga layanan yang merupakan penunjang tercipatanya pariwisata yang sehat dan kompetitif," terang Kepala Desa Adat Kutuh, I Made Wena kepada awak media di sela Mandiri Media Training 2019 di Bali, Kamis (12/9/2019).
Sementara Layanan Wisata Edukasi dan Kemitraan, Layanan Keamanan dan Ketertiban Wilayah, dan Layanan Jaminan Asuransi dan Kesehatan adalah tiga unit layanan terpadu guna menunjang pariwisata desa.
Adapun manfaat dari pengelolaan Bumda meliputi dapat menyerap tenaga kerja setempat kurang lebih 250 orang dan memberi kesempatan kepada 160 lebih kepala keluarga untuk menjadi wirausaha pariwisata. Hal ini terlihat dari semakin masifnya masyarakat yang berjualan di kawasan Pandawa dan Gunung Payung.