Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan Palapa Ring Timur di Papua diharapkan selesai pada Oktober 2019. Hal itu menyusul permintaan 61 tokoh Papua untuk percepatan pembangunan Palapa Ring Timur pada pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, Selasa (10/9/2019) lalu.
"Kemudian tentang percepatan Palapa Ring Timur Papua, untuk lebih memudahkan komunikasi, sedang dibangun, diharapkan Oktober selesai," ujar Wiranto di Gedung Kemenko Polhukam, Jumat (13/9/2019) petang.
Menurut dia, pembangunan Palapa Ring Timur dapat membuat komunikasi di daerah terpencil di Papua dapat dilaksanakan. Sehingga akses dan jaringan komunikasi dapat menyentuh daerah di Papua dan Papua Barat.
Baca Juga: Mungkinkah Papua Dipecah Lagi jadi Empat Provinsi? Wiranto: Mungkin
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan pembangunan Palapa Ring Timur akan segera selesai pada tahun ini. Setelah selesai dibangun, masyarakat Papua pun nantinya dapat mengakses layanan 4G.
Hal ini disampaikan Jokowi menanggapi permintaan tokoh Papua dan Papua Barat saat bertemu di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9/2019). "Mengenai Palapa Ring akan selesai tahun ini. Tanah Papua 4G semua," kata Jokowi.
Wiranto juga menanggapi pernyataan Gubernur Papua yang menyebut tidak diberi tahu tentang kedatangan 61 tokoh Papua dan Papua Barat di Istana Negara. Wiranto membantah para tokoh tersebut hanya mencari jabatan dan uang.
"Dan beliau (Gubernur Papua) mengatakan bahwa ini tokoh-tokoh yang hanya cari jabatan, cari uang. Saya kira pernyataan ini tidak benar. Tokoh-tokoh ini 61 tokoh sudah disaring betul bahwa mereka betul-betul tokoh masyarakat, tokoh adat," kata dia.
Baca Juga: Jokowi, Jangan Cuma Undang Tokoh Adat ke Istana, Turun Langsung ke Papua
Ia memastikan para tokoh Papua itu hanya menyampaikan aspirasi dari masyarakat adat di Papua dan Papua Barat. Aspirasi itu agar didengar dan mendapatkan perhatian Presiden Jokowi.
"Saya juga hadir di sana, dan saya juga yakin tidak ada satu kalimat pun yang mengisyaratkan kalau mereka minta jabatan, minta uang. Nggak ada," tutur Wiranto.