Kamis 19 Sep 2019 10:12 WIB

Ternyata Kutub Utara Mars Enggak Bopeng, Tapi....

Wajib Lihat! Ternyata Kutub Utara Mars Enggak Bopeng, Tapi....

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Wajib Lihat! Ternyata Kutub Utara Mars Enggak Bopeng, Tapi..... (FOTO: NewsWeek/ESA/ROSCOSMOS/CASSIS)
Wajib Lihat! Ternyata Kutub Utara Mars Enggak Bopeng, Tapi..... (FOTO: NewsWeek/ESA/ROSCOSMOS/CASSIS)

Warta Ekonomi.co.id, SURAKARTA -- Pesawat ruang angkasa berhasil menangkap gambar mempesona dari kutub utara Mars yang terlihat seperti cokelat putih meleleh yang kembali memadat. Namun siapa sangka? Ternyata 'cokelat putih' itu merupakan bukit pasir.

Tampak begitu banyak bercak hitam di dasar berwarna krem. Hal itu terjadi karena kondisi khusus di Mars selama peralihan dari musim dingin ke musim semi. Saat musim dingin, kutub dilapisi selimut tipis karbondioksida beku. Pada pergantian musim semi, lapisan itu menyublim karena radiasi matahari.

"Di ladang bukit itu, pencairan es musim semi itu terjadi dari bawah ke atas, mengunci gas di antara es dan pasir. ketika es retak, gas keluar dengan keras bersama pasir, membentuk bercak dan garis hitam," jelas ESA dalam pernyataan resminya, dikutip dari NewsWeek, Rabu (18/9/2019).

Baca Juga: Mau Bangun Kehidupan di Mars, Elon Musk Uji Coba Pesawat Ruang Angkasa Baru

Foto itu diambil oleh ExoMars Trace Gas Orbiter, pesawat ruang angkasa yang dikembangkan oleh European Space Agency (ESA) dan Badan Antariksa Rusia, Roscosmos. Diambil pada 25 Mei lalu, pesawat itu memanfaatkan kamera warna bernama CaSSIS (Sistem Pencitraan Permukaan Warna dan Stereo).

Di sebelah kanan gambar, terlihat bukit pasir "barchan" atau "crescentic". Bukit pasir itu berbentuk bulan sabit atau U, mengandung tanduk yang khas di setiap ujung yang berlawanan dengan arah datangnya angin.

Bukit pasir barchan merupakan fenomena umum di Bumi dan Mars, terbentuk karena angin kencang yang bertiup dari satu arah, menurut Survei Geologi Amerika Serikat. Kondisi lain yang mendorong pembentukannya termasuk: bentang alam yang relatif datar dan pasokan pasir yang terbatas.

Di Bumi, barchan sering terbentuk di sekitar semak dan batu besar, membantu menciptakan bentuk bulan sabit yang khas. Barchans paling terkenal dapat dilihat di gurun seperti Sahara di Afrika dan Gobi di Asia.

Badan antariksa ESA mengatakan akan mempelajari area bukit untuk memahami pergerakan sedimen di sekitar Mars.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement