EKBIS.CO, LONDON -- Perusahaan produsen kereta api Swiss Stadler Rail menandatangani perjanjian investasi dengan PT INKA dalam bentuk pendirian perusahaan joint venture. Mereka akan membangun pabrik kereta api di Banyuwangi, Jawa Timur.
Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Executive Chairman Stadler Rail Peter Spuhler dan Presiden Direktur PT INKA Budi Noviantoro, disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Duta Besar RI di Bern, Muliaman D Hadad. Pensosbud KBRI Bern menyebutkan penandatanganan dilakukan di kantor pusat Stadler Rail di Bussnang, Swiss.
Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan investasi ini sangat mendukung program pembangunan sarana transportasi di Indonesia. Volume penumpang kereta api terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Duta Besar RI Muliaman Hadad menyatakan selain mendapatkan investasi dan alih teknologi serta memenuhi kebutuhan kereta api di Indonesia, produksi perusahaan joint venture ini juga mempunyai peluang besar untuk diekspor ke negara di kawasan.
Tahap pertama, total nilai investasi akan mencapai 100 juta dolar AS untuk memproduksi 125 gerbong per tahun. Nantinya, investasi akan ditingkatkan menjadi 1.000 gerbang per tahun. PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menjadi pembeli utama produksi perusahaan joint venture ini.
Pabrik akan dibangun di area seluas 83 ha di kota Banyuwangi yang mempunyai pelabuhan laut sejauh tiga km dari lokasi pabrik. Pembangunan pabrik diperkirakan akan selesai pada tahun 2020.
Upaya untuk mendukung pengembangan SDM guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri ini, Stadler Rail akan mendirikan sekolah vokasi perkeretaapian di Indonesia.
Dubes Muliaman mengatakan kesepakatan investasi Swiss yang pertama setelah penandatanganan Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE CEPA) bulan Desember 2018. Diharapkan kerja sama ini akan mendorong pula kerja sama investasi di sektor lainnya antara kedua negara.