EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia kembali melonggarkan kebijakan moneter seperti penurunan kembali suku bunga acuan. Menanggapi pelonggaran kebijakan tersebut, Direktur Utama Bank Pertama Ridha DM Wirakusumah optimistis ekonomi Indonesia akan tumbuh secara signifikan.
"Saya melihat optimisme karena Indonesia kalau dibenahi jalannya masih kenceng, pintar jeli melihat peluang. Trade war berkah buat Indonesia karena barang keluar dari Cina. Kedua, demografi dividen makin kencang," katanya kepada Republika.co.id usai acara 'Peluncuran Model Branch PermataBank' di Menara Astra, Jumat (20/9).
Ridha menjelaskan adanya pelonggaran kebijakan moneter membuat perusahaan membagi beberapa segmentasi guna mendorong kinerja. Tercatat, segmentasi korporasi Bank Permata tumbuh di atas 20 persen.
"Segmentasi seperti KPR, segmen sedang melalui masa transisi yakni middle maka harus jeli bagus atau tidak," ucapnya.
Kemudian, perusahaan juga melihat value change sebuah bisnis yang akan dijalankan. Ke depan, diharapkan pemerintah dapat membuka insenstif manufacturing based.
"Kita harus berbenah diri makanya akan cepat maka kita siap-siap saja. Misalnya industri kertas dari atas sampai distribusinya sampai ke bawah tumbuhnya cepat, lalu industri makanan mulai dari suppliernya sampai distribusinya cepat. Ada juga melempem contoh kelapa sawit, batu bara," jelasnya.