EKBIS.CO, JAKARTA -- Harga beras di pasar tradisional mulai merangkak naik seiring berakhirnya musim panen gadu tahun ini. Peralihan dari musim panen ke musim tanam memicu penurunan pasokan dan mendongkrak kenaikan harga beras di tingkat konsumen.
Mengutip Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) beras kualitas medium I dan II hingga Senin (23/9) dihargai Rp 11.850 per kilogram (kg) dan Rp 11.650 per kg. Harga tersebut jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) beras sebesar Rp 9.450 - Rp 10.250 per kg tergantung wilayah.
Sementara, harga beras kualitas Super I dan II atau premium masing-masing dihargai Rp 13.100 per kg dan Rp 12.650 per kg. Adapun HET beras premium sesuai aturan pemerintah sebesar Rp 12.800 sampai Rp 13.600 per kg tergantung wilayah.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menuturkan, kenaikan harga mulai terasa secara menyeluruh di wilayah Indonesia. Menurut dia, kenaikan tersebut murni karena masa panen yang telah usai. Kenaikan harga dimulai dari lonjakan harga gabah dan berimbas pada mahalnya harga beras.
"Tugas Bulog stabilisasi harga. Makanya kita operasi pasar. Ini bisa berlanjut sampai bulan Desember bila diperlukan," kata Buwas di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Selasa (24/9).
Pada Selasa (24/9), Bulog meluncurkan kegiatan operasi pasar khusus kawasan DKI Jakarta. Operasi pasar digelar di 20 pasar tradisional selama pada 24-26 September 2019. Volume beras yang dipasok sebanyak 2.000 ton per hari terdiri dari beras medium plus dan premium. Beras medium plus dihargai Rp 8.600 per kg. Sementara, beras premium dipatok Rp 11.000 per kg.
Namun, Buwas mengatakan, peluncuran operasi pasar pada hari ini tidak hanya dilakukan di Jakarta, namun seluruh Indonesia. "Per hari kita siapkan 15 ribu ton beras untuk operasi pasar seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.
Menurut dia, ketersediaan beras di seluruh gudang Bulog sangat mencukupi untuk operasi pasar. Setidaknya terdapat 2,3 juta ton beras yang saat ini tersimpan dan siap digelontorkan. Buwas belum dapat memprediksi kapan turunnya harga. Sebab, semua bergantung pada produksi gabah dari petani yang masuk ke pasar bebas.
Karena itu, sesuai penugasan pemerintah, Bulog bakal melakukan operasi pasar setiap hari hingga Desember jika harga beras tak kunjung turun. Operasi pasar akan diprioritaskan untuk kota-kota yang mengalami lonjakan harga beras. "Kita siap operasi pasar hingga Desember karena sudah disiapkan beras 500 ribu ton sebagai antisipasi. Kita tidak tunggu ada keluhan dulu dari masyarakat," kata Buwas.