EKBIS.CO, JAKARTA — Kementerian Pertanian mengajak berbagai pihak ikut mendorong peningkatan produksi pangan asal ternak. Hal itu dilakukan melalui agribisnis peternakan rakyat dan menciptakan akses pasar bagi para peternak.
“Dengan adanya kemudahan memanfaatkan pasar, para peternak semakin mudah menjual hasil ternak mereka,” ujar Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita dalam acara Gelar Potensi Peternakan dan Gebyar Upsus Siwab di Rembang, Jawa Tengah, Kamis (25/9).
Kegiatan ini merupakan wadah bagi pelaku usaha untuk mewujudkan jaringan kerja sama agribisnis peternakan, sekaligus kesempatan bagi pelaku usaha dan agroindustri untuk melihat dan menyaksikan perkembangan teknologi industri dan membuka peluang investasi usaha serta membangun kerja sama bisnis/kemitraan usaha.
Menurutnya program pembangunan peternakan dan kesehatan hewan tahun 2015-2019 adalah pemenuhan pangan asal ternak dan agribisnis peternakan rakyat. Salah satu program utamanya adalah Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab).
Ia menyebutkan, secara nasional realisasi program UPSUS SIWAB sejak tahun 2017 sampai tanggal 19 September 2019 berupa beberapa hal. Pertama, inseminasi buatan/IB dengan realisasi 10.641.261 ekor akseptor atau 106,41% dari target 10 juta ekor akseptor.
Kedua, kebuntingan 5.557.457 ekor atau 77,19% dari target 7,2 juta kebuntingan. Ketiga Kelahiran sebanyak 4.189.957 ekor atau 72,74% dari target 5.760.000 ekor.
Khusus untuk tahun 2019, sampai dengan 19 September 2019 capaian layanan IB nasional adalah sebanyak 2.677.130 ekor atau 89,24% dari target 3 juta ekor. “Capaian kebuntingan nasional sebanyak 1.613.887 ekor atau 76,85% dari target 2.1 juta ekor serta kelahiran sebanyak 1.446.055 ekor atau 86,07%,” ungkapnya.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz berharap agar kegiatan Gelar Potensi Peternakan dan Gebyar Upsus Siwab dapat memotivasi peternak dan para pelaku usaha untuk meningkatkan usaha dan produktivitas peternakannya. Abdul Hafidz juga menginformasikan bahwa Kabupaten Rembang sudah ditetapkan sebagai sumber produksi sapi Peranakan Ongole (PO) yang sudah terjamin kesehatannya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Sekda Provinsi Jawa Tengah, Peni Rahayu yang menyambut baik dan mengapresiasi para peternak serta memberi motivasi mereka agar semakin besemangat dalam beternak. "Potensi petenakan di Jawa Tengah harus betul-betul dipelihara agar kesejahteraan peternak semakin baik," ucapnya.