Jumat 27 Sep 2019 18:42 WIB

MUF Targetkan Penyaluran Pembiayaan Syariah Rp 67,8 Miliar

Saat ini produk MUF Syariah dipasarkan di 8 kantor cabang.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley S Atmadja. (Republika/ Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Direktur Utama Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley S Atmadja. (Republika/ Raisan Al Farisi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Meskipun industri multifinance sedang tertekan, pembiayaan syariah dinilai masih potensial. PT Mandiri Utama Finance (MUF) menargetkan penyaluran pembiayaan syariah senilai Rp 67,8 miliar di tahun ini.

MUF merupakan perusaahaan multifinance anak usaha Bank Mandiri yang memiliki portofolio pembiayaan terhadap produk mobil, motor, dan multiguna. Saat ini produk MUF Syariah dipasarkan di 8 kantor cabang MUF Syariah.

Baca Juga

Menurut Presiden Direktur MUF Stanley Atmadja, pertumbuhan pembiayaan syariah di MUF termasuk bagus, meskipun produk syariah baru diluncurkan September 2018.

"Pembiayaan syariah untuk Agustus 2019 adalah sebesar Rp 4,8 miliar, tumbuh sebesar 30,3 persen year to date dibandingkan bulan Juli 2019 sebesar Rp 3,7 miliar," ujar Stanley kepada Republika.co.id, Jumat (27/9).

Saat ini MUF melakukan pembiayaan syariah sebagai pelengkap atas pembiayaan kendaraan bermotor kepada masyarakat. "Target tahun 2019 adalah sebesar Rp 67,8 miliar," kata Stanley.

Untuk skema pembiayaan yg dijalani saat ini masih terkonsentrasi kepada pembiayaan jual-beli kendaraan bermotor dengan akad murabahah. Untuk penyalurannya, saat ini MUF bekerja sama dengan Bank BCA syariah dan Bank Permata Syariah. Penyaluran melalui kedua bank syariah tersebut dinilai sudah cukup untuk target perusahaan.

Saat ini, komposisi pembiayaan syariah terhadap nilai pembiayaan MUF adalah sebesar 0,6 persen. Sementara nilai pembiayaan keseluruhan yang dilakukan adalah sebesar Rp 4,9 Triliun per Agustus 2019.

Kinerja perusahaan multifinance, terutama pembiayaan syariah, saat ini masih tertekan. Pada Semester 1 2019 tercatat penyaluran pembiayaan hanya sebesar Rp 17,1 triliun, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jumlah itu menurun drastis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp 23,8 triliun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement