Warta Ekonomi.co.id, Surakarta
Tak menuruti imbauan Amerika Serikat (AS), Norwegia tidak melarang para operator telekomunikasinya menggunakan teknologi Huawei dalam jaringan 5G mereka. Dengan begitu, pemerintah membuka jalan bagi operator telekomunikasi Telenor untuk menggunakan peralatan Huawei dalam uji coba jaringan 5G-nya.
“Kami berdialog dengan Telenor soal keamanan dan membebaskan mereka memilih pemasok. Kami tak mendapatkan perintah untuk memboikot pemasok manapun di Norwegia,” kata Menteri Kabinet Bidang Digital, Nikolai Anstrup, dilansir dari TechRadar, Selasa (1/10/2019).
Baca Juga: Mantap! China Mulai Geser Dominasi Amerika Serikat di Bidang Ini, Begitulah Kata . . .
Telenor menggunakan komponen teknologi 5G Ericsson untuk saat ini, namun berubahnya kebijakan Norwegia membuat perusahaan telekomunikasi itu bebas menggunakan peralatan Huawei saat meluncurkan layanan komersial 5G pada 2020.
"Menjelajahi teknologi 5G di Norwegia berarti kita belajar, menguji, dan terus meningkatkan kualitasnya, sambil memperkenalkan 5G ke pasar secara bertahap," kata Presiden dan CEO Telenor Group, Sigve Brekke.
Hal itu tentu bertentangan dengan permintaan AS, sekutu utama NATO. Awal tahun ini, Departemen Perdagangan AS memasukkan Huawei ke daftar hitam karena alasan keamanan nasional. Putusan itu memengaruhi divisi ponsel pintar dan jaringan Huawei, sedangkan AS mendesak sekutunya untuk tak memakai teknologi Huawei dalam peluncuran 5G.
Telenor menandatangani perjanjian pertamanya dengan Huawei pada 2009, menjadi kesepakatan yang memulai ekspansi internasional perusahaan. Telenor merupakan operator terbesar Norwegia dan memiliki kehadiran di Eropa dan Asia.
Perusahaan milik negara itu baru meluncurkan uji coba 5G di Elverum, Skandinavia dan berencana menjangkau beberapa lokasi hingga akhir tahun, termasuk ibu kota Oslo, Svalvard, dan Samudra Arktik.