EKBIS.CO, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba bersih industri perbankan tumbuh 9,30 persen secara tahunan atau year on year (yoy) mencapai Rp 91,47 triliun hingga Juli 2019. Pertumbuhan ini lebih lambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 10,70 persen (yoy) sebesar Rp 78,51 triliun.
Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Juli 2019, pertumbuhan laba bersih perbankan per Juli berasal dari pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar Rp 222,98 triliun atau meningkat 3,66 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 215,11 triliun. Sementara pendapatan operasional selain bunga sebesar Rp 241,38 triliun atau tumbuh 53,62 persen dari Rp 157,13 triliun.
Pendapatan non operasional sebesar Rp 13,25 triliun turun 17,90 persen dari Rp 16,14 triliun. Pada sisi lain, beban operasional selain bunga tercatat Rp 348,88 triliun per Juli 2019 tumbuh 28,86 persen dari Rp 270,74 triliun.
Beban non operasional sebesar Rp 12,28 triliun atau naik 2,16 persen dari Juli 2018 yang sebesar Rp 12,02 triliun.
Berdasarkan kelompok bank, perlambatan pertumbuhan laba industri perbankan berasal dari bank umum kegiatan usaha (BUKU) I yang membukukan laba bersih Rp 443 miliar per Juli 2019 atau menurun 10,32 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 494 miliar. Penurunan laba tersebut sejalan dengan pertumbuhan NII yang juga menurun 3,22 persen (yoy) menjadi Rp 2,1 triliun.
Pendapatan selain bunga tumbuh 36,52 persen dari Rp 575 miliar menjadi Rp 785 miliar per Juli 2019. Kemudian, pendapatan nonoperasional turun 55,6 persen (yoy) menjadi Rp 1,11 triliun, dan beban selain bunga naik 12,62 persen (yoy) menjadi Rp 2,32 triliun per Juli 2019.
Kemudian, kelompok BUKU II mencatat laba bersih sebesar Rp 5,6 triliun per Juli 2019 tumbuh tipis 1,45 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 5,52 triliun. NII tumbuh 0,54 persen (yoy) menjadi Rp 22,34 triliun, pendapatan selain bunga turun 2,22 persen (yoy) menjadi Rp 14,5 triliun, beban selain bunga turun 1,37 persen (yoy) menjadi Rp 29,57 triliun.