Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Platform pembayaran digital OVO menanggapi kabar perusahaan rintisan tersebut sudah berlabel unicorn, namun, tidak mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut.
Baca Juga: Ditanya Isu Merger, OVO dan DANA Sebut Itu Spekulasi
"Kalau label unicorn, jangan dari kami, masa kami bilang kami ini unicorn, kan tidak," kata Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra, saat ditemui wartawan di Jakarta, Senin.
Karaniya, yang baru saja menjabat sebagai presiden direktur, mengapresiasi pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara atas titel unicorn OVO.
"Kami berterima kasih dan menghargai ya, Pak Menkominfo sudah membuat pernyataan seperti itu," kata Karaniya.
Karaniya dalam wawancara tersebut tidak bersedia memberikan valuasi perusahaan maupun sejak kapan mereka menjadi unicorn. Firma analisis perusahaan CB Insight dalam situs mereka menulis OVO memiliki valuasi sebesar 2,9 miliar dolar per 14 Maret 2019.