Rabu 09 Oct 2019 08:10 WIB

Brand Sering Dilupakan Pelaku UKM

Pelaku UKM harus menentukan siapa pasar yang disasar sebelum menciptakan produk

Rep: Nisrina Salma(swa.co.id)/ Red: Nisrina Salma(swa.co.id)
WhatsApp Image 2019-10-07 at 14.14.06
WhatsApp Image 2019-10-07 at 14.14.06

Branding merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dari sebuah produk. Nilai brand memberikan pengaruh besar dalam keputusan konsumen dalam membeli barang atau jasa.

Topik tentang brand disampaikan oleh Peter Shearer, CEO Wahyoo, pada acara Inovasi Inovator Indonesia Expo (I3E) di Jakarta, Sabtu, (5/10/2019). Ia menyampaikan, brand adalah hal yang paling sering dilupakan oleh pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).

"Menurut pengalaman, banyak dari mereka yg fokusnya ke produk, tapi melupakan esensi dari brand. Mereka hanya create produk, begitu sudah jadi, mereka bingung siapa yang beli," kata Peter.

Ia menekankan bahwa pelaku UKM harus menentukan siapa pasar yang disasar sebelum menciptakan produk. Mereka juga harus bisa menjelaskan mengapa orang mau keluar untuk membeli produk UKM.

Peter menceritakan pengalamanya saat membangun Wahyoo tanpa riset soal pasar di awal. Pada tahun kedua, timnya memutuskan untuk melangkah mundur untuk me-rebranding diri. "Setelah dua tahun berjalan tanpa framework jelas, itu menimbulkan persepsi berbeda dari target marketi kami. Brand kami jadi blur. Ada yang bilang Wahyoo itu supplier, bahan makanan, ada yang bilang produsen banner, dll. Banyak hal tidak jelas karena tidak mempersiapkan brand dengan jelas," terang Peter.

Baginya, membangun brand adalah sebuah investasi karena merupakan fondasi bisnis. Dalam zaman yang serba cepat, bila ada kesalahan dari sisi branding, harus diselesaikan secepatnya.

Pada kesempatan yang sama, Anne Sri Arti, Founder Makmur Agro Satwa, menceritakan topik serupa. Menurutnya, brand adalah sesuatu yang berbeda dengan yang lain. Jangan sampai UKM mencari brand karena ikut-ikutan, karena kalau produk kita ada yang berbeda, kelasnya bisa dinaikkan.

"Cari sesuatu yang berbeda dari produk kita, lalu itu yang diekspose. Selain itu tentu harus diimbangi dengan kualitas produk yang benar dan baik," terang Anne.

Ia melanjutkan, "Menjadi berbeda itu adalah nilai yang lebih menarik untuk orang lain. Memang perlu proses, tapi bila keunikan itu sudah dikenal, kita akan maju 10 langkah ke depan."

Anne berpesan kepada para UKM, jangan takut untuk menerima kerja sama dari investor. Kebanyakan UKM ingin brandnya naik sendiri, sehingga tidak mau berjajar dengan brand lain. Padahal, lebih bagus bila brand digendong oleh brand besar, sehingga brandnya pun ikut naik.

 

www.swa.co.id

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement