Warta Ekonomi.co.id, Surakarta
Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperluas daftar hitam perdagangannya, memasukkan beberapa nama startup kecerdasan buatan top dari China dengan dalih: hukuman terhadap perlakuan Beijing terhadap minoritas dan tentunya, ketegangan perang dagang di minggu ini.
Keputusan yang mendapat kecaman keras dari Beijing itu menargetkan 20 biro keamanan publik China dan delapan perusahaan—termasuk perusahaan pengawas video Hikvision serta para perusahaan pengenalan wajah SenseTime Group Ltd dan Megvii Technology Ltd.
Artinya, hal yang terjadi pada Huawei akan menimpa deretan nama perusahaan teknologi tersebut. “Tindakan ini tidak terkait dengan perundingan dengan China minggu ini, tetapi menandakan tidak ada sikap diam dari Presiden Donald Trump,” kata para pejabat AS, dikutip dari Reuters, Kamis (9/10/2019).
Baca Juga: Diduga Terlibat di Kerusuhan Hong Kong, Raksasa Teknologi Amerika Ini Dimarahi Pemerintah China!
Departemen Perdagangan AS mengatakan, para perusahaan itu terlibat dalam pelanggaran HAM dan kampanye penindasan China, penahanan sewenang-wenang secara massal, dan pengintaian terhadap warga Uighur, Kazakh, dan anggota kelompok minoritas Muslim lain.
Sekretaris Pedagangan AS, Wilbur Ross menyampaikan, “Pemerintah AS dan Departemen Perdagangan tidak bisa dan tidak akan mentoleransi penindaian brutal terhadap etnis minoritas di China.”
China mengatakan, AS harus berhenti mencampuri urusannya. Mereka akan terus mengambil langkah tegas untuk melindungi keamanan dan kedaulatan negara, menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Geng Shuang.
Hikvision, dengan nilai pasar sekitar US$42 miliar, mengklaim diri sebagai pembuat peralatan pengawasan video terbesar di dunia.
SenseTime, yang dikatakan bernilai lebih dari US$7,5 miliar merupakan salah satu unicorn paling bernilai di dunia. Sementara Megvii, yang didukung oleh raksasa e-commerce Alibaba, dihargai sekitar US$4 miliar dan sedang mempersiapkan IPO di Hong Kong untuk mengumpulkan sekitar US$500 juta.
Perusahaan lain dalam daftar, yakni: perusahaan pengenal suara iFlytek Co, pembuat peralatan pengawasan Zhejiang Dahua Technology, perusahaan pemulihan data Xiamen Meiya Pico Information Co, perusahaan pengenalan wajah Yitu Technology dan Yixin Science and Technology Co.