Hingga akhir tahun ini, PT Bank Bukopin Tbk terus melakukan berbagai terobosan untuk merealisasaikan target KPR sebesar Rp 4,2 triliun. Direktur Konsumer PT Bank Bukopin Tbk Rivan A Purwantono mengungkapkan, hingga awal Oktober 2019 realisasi target pencapaian KPR tahun 2019 telah mencapai 90,36% atau sekitar Rp 3,1 triliun,
"Kekurangannya Rp 1,1 triliun. Kami harapkan, sampai akhir tahun 2019 dapat mengejar target anggaran dan prudent terhadap kualitas kredit yang dituju," katanya.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah menggelar customer gathering Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan para prime debitur beserta beberapa perusahaan asuransi dan perusahaan pengembang properti.
Acara customer gathering ini dihadiri Direktur Konsumer PT Bank Bukopin Tbk Rivan A. Purwantono, Direktur Utama PT Bina Dana Sejahtera Dwi Andhayani, Direktur PT Capital Life Antony Japari, dan Direktur PT Multi Artha Guna Karel Fitrijanto serta dihadiri juga oleh jajaran manajemen Bank Bukopin.
Dengan tema “Building Strategic Partnerships with Bank Bukopin”, acara customer gathering diisi dengan kegiatan talkshow yang bertujuan meningkatkan engagement perusahaan dengan para nasabah dan menciptakan opportunities lainnya yang lebih optimal ke depan bagi Bank Bukopin, debitur, dan perusahaan partner.
Diakui Rivan, dalam kondisi perlambatan ekonomi seperti sekarang bank harus bisa memberikan gimmick yang menarik. Untuk mewujudkan strategi tersebut, Bank Bukopin mengandeng asuransi seperti asuransi Multi Artha Guna (MAG) dan Asuransi Capital Life.
Bank Bukopin pun menawarkan gimmick yang menarik, misalkan hingga pertengahan tahun 2019 beberapa program KPR/KPA telah berhasil diluncurkan, yaitu penawaran program KPR/KPA dengan suku bunga khusus 8,88% fixed 2 tahun dan suku bunga 7,4% fixed 1 tahun yang berlaku dari Agustus 2019 sampai dengan akhir tahun 2019.
Gimmick lainnya berupa penawaran khusus, misalnya kebebasan memilih tipe atau lokasi properti yang akan dibeli, cashback biaya administrasi, dan jangka waktu cicilan flexible sampai dengan 20 tahun.
Apalagi saat ini semakin banyak pengembang yang menawarkan rumah cluster yang jumlahnya hanya 50-100 unit. Mengingat perumahan jenis cluster semakin menarik minat calon pembeli, meskipun sekitar 75% lokasinya masih di Jakarta. Dan sekarang ini beberapa nasabah maunya 80 persen sudah jadi. Sudah tidak jaman menunggu 2 tahun.
Rivan menambahkan, minat para konsumen terhadap fasilitas produk KPR/KPA masih sangat besar, yaitu sekitar 75%. Daya beli para konsumen terhadap harga properti kisaran Rp500 juta-Rp1 mliar menjadi parameter bagi pertumbuhan portofolio KPR/KPA.