EKBIS.CO, JAKARTA -- BCA Multi Finance menargetkan pencapaian laba sebesar Rp 30 miliar pada akhir tahun ini. Direktur Keuangan BCA Multi Finance, Senjaya Komala menyampaikan optimis bisa mencapai target.
"Kita targetkan di akhir tahun bisa mencapai Rp 20 miliar, karena per September, laba tercatat Rp 20 miliar," kata dia dalam konferensi pers usai peresmian nama entitas BCA Multi Finance, Jumat (11/10) di Kemayoran, Jakarta.
Senjaya mengatakan perusahaan telah melakukan perbaikan sistem sentralisasi pembiayaan. Sehingga proses aplikasi kredit bisa lebih cepat dan mudah. Hal ini dipercaya bisa meningkatkan performa lebih agresif.
"Ini cara baru kami mengelola aplikasi kredit, terhubung dengan Dukcapil, sistem verifikasi lebih cepat, dan lebih berkualitas," katanya.
Tahun depan, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk ini menargetkan laba hingga Rp 60-70 miliar. Total aset per September 2019 mencapai Rp 1,2 triliun.
Kontribusi terbesar masih berasal dari kredit kendaraan roda dua dengan pembiayaan mencapai Rp 1 triliun pada September 2019. Direktur Pemasaran BCA Multi Finance, Adhi Purnama mengatakan jumlahnya ditargetkan mencapai Rp 1,8 triliun pada akhir 2019 dan tahun depan sekitar Rp 2,7 triliun.
Sementara untuk kendaraan roda empat bekas, Direktur Used Car BCA Multi Finance, Suiman Agung mengatakan volume pembiayaan sekitar Rp 180 miliar karena baru dimulai awal tahun ini. Di tahun depan, diharapkan volume kredit akan menjadi Rp 800 miliar.
"Memang masih kecil, tapi kami optimis karena biasanya pertumbuhan permintaan mobil bekas bisa sampai tiga kali dari mobil baru," kata dia. Saat ini produksi mobil baru masih di angka 1,1 juta unit di industri.
Meski berencana akan lebih agresif, rasio kredit bermasalah tetap dijaga di level 3 persen. Presiden Direktur BCA Multi Finance, Herwandi Kuswanto mengatakan per September 2019, NPF tercatat 3,2 persen. NPF kredit mobil lebih rendah lagi yakni 0,2 persen.
Porsi kredit mobil bekas masih sekitar 15 persen dan 85 persen didominasi kredit motor. Pangsa pasar BCA Multi Finance di industri terbilang masih kecil yakni sekitar satu persen. Namun dengan dukungan induk, diharapkan bisa tumbuh 50 persen.