EKBIS.CO, SURABAYA -- Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Musyaffak Fauzi, mengklaim eksportasi produk pertanian di wilayah kerjanya terus meningkat. Peningkatan eksportasi pertanian tersebut diketahui berdasarkan data dari sistem automasi karantina pertanian IQFAST.
Musyaffak mencatat, nilai produk pertanian Jatim yang diokspor pada periode 1 September hingga 14 Oktober 2019 sebesar Rp 3,75 triliun. Jumlah tersebut diakuinya meningkat, meskipun yang bersangkutan tidak bisa menjelaskan persentase peningkatannya.
Mussafak mengaku, peningkatan nilai eksportasi produk pertanian tersebut, tidak lepas karena pihaknya menggencarkan program Agro Gemilang. Dia berharap, program tersebut dapat terus memacu pertumbuhan ekspor, tidak saja volume, tapi juga frekwensi dan ragam komoditas, bahkan menumbuhkan eksportir muda.
"Jawa Timur miliki potensi sumber daya alam hayati yang besar, jangan ragu, berani ekspor," ujar Musyaffak di Surabaya, Selasa (15/10).
Kepala Badan Karantina Pertanian pada Kementerian Pertanian, Ali Jamil mengatakan, sesuai instruksi Menteri Pertanian dalam mendorong eksportasi produk pertanian, pihaknya telah menggagas program Agro Gemilang. Program tersebut ditujukan untuk membuka akses informasi dan layanan seluas-luasnya pelaku usaha agribisnis, khususnya kaum muda yang baru memasuki bisnis ekspor produk pertanian.
Fasilitasi layanan ekspor berupa bimbingan teknis pemenuhan persyaratan Sanitary and Phytosanitary (SPS), diberikan pada program tersebut. Selain itu, juga turut diperkuat sinergisitas dengan para pemangku kepentingan baik pusat, daerah, dan pelaku usaha. Barantan, kata dia, juga telah siapkan aplikasi komoditas ekspor, i-MACE yang dapat diakses sebagai landasan kebijakan pembangunan pertanian berbasis ekspor.
"Program Ayo Galakkan Ekspor Komoditas Pertanian oleh Generasi Milenial Bangsa ini juga berupa terobosan layanan cepat proses bisnis karantina yakni berupa pemeriksaan di gudang pemilik, inline inspection, dan layanan prioritas," ujar Jamil.
Sementara untuk perluasan akses pasar, melalui program Agro Gemilang ini, Barantan diakuinya melakukan terobosan layanan berupa sertifikat elektronik, e-Cert. Layanan ini, selain mempercepat proses di tempat pengeluaran juga menjadi jaminan diterimanya produk di negara tujuan.
Jamil menyebutkan, partisipasi masyarakat sangat diperlukan khususnya untuk menjaga status kesehatan hewan dan tumbuhan agar tetap sehat dan aman dikonsumsi. "Laporkan dan periksakan hewan dan tumbuhan saat dilalulintaskan kepada petugas Karantina. Jika ingin ekspor, datang dan tanyakan program Agro Gemilang," kata Jamil.